Eksistensi.id Samarinda – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur terus berupaya mengenalkan olahraga tradisional di sekolah-sekolah, meskipun menghadapi kendala terbatasnya fasilitas yang dapat mendukung kegiatan latihan secara maksimal.
Kepala Seksi Olahraga dan Rekreasi Tradisional Dispora Kaltim, Thomas Alva Edison, menjelaskan bahwa perbaikan fasilitas, termasuk renovasi stadion yang selama ini digunakan untuk latihan para instruktur, masih terus berlangsung.
“Sedang kami cari solusi agar instruktur dapat memiliki tempat latihan yang permanen setelah proses renovasi stadion selesai,” tutur Thomas
Sebelumnya, area sekitar stadion digunakan untuk berbagai kegiatan olahraga tradisional. Namun, pemanfaatan fasilitas ini terkendala oleh kebutuhan ruang untuk cabang olahraga lain.
Menurut Thomas, keterbatasan ini mengharuskan pengelolaan jadwal yang lebih efisien, mengingat tingginya permintaan untuk ruang latihan dari berbagai cabang olahraga.
“Fasilitas ini dipergunakan bersama, baik untuk olahraga prestasi maupun tradisional. Oleh karena itu, pengaturan jadwal yang tepat sangat penting agar seluruh kegiatan dapat berjalan tanpa benturan,” tambahnya.
Sebagai langkah alternatif, Dispora Kaltim kini lebih menekankan pada sosialisasi olahraga tradisional di sekolah-sekolah.
Meskipun fasilitas latihan masih terbatas, pendekatan ini dianggap efektif dalam membangun minat siswa serta melestarikan budaya olahraga tradisional di kalangan generasi muda.
“Saat ini, prioritas kami adalah memastikan program sosialisasi olahraga tradisional berjalan dengan baik di sekolah-sekolah, sehingga minat siswa terhadap olahraga ini tetap terjaga meskipun fasilitas latihan terbatas,” jelas Thomas.
Dispora Kaltim berharap, dengan antusiasme yang tinggi dari sekolah-sekolah terhadap program ini, akan ada perhatian lebih dari pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk menyediakan fasilitas khusus bagi olahraga tradisional di masa yang akan datang.
“Kami berharap kedepannya akan lebih banyak fasilitas yang dialokasikan untuk mendukung pelestarian olahraga tradisional,” tutup Thomas.
Penulis Ainunnisa editor Redaksi eksistensi