Mardaretha: Pelatihan Public Speaking untuk Membentuk Pemuda Percaya Diri

Eksistensi.id Samarinda – Kepala Bidang Pengembangan Pemuda Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Mardaretha, menyambut baik pelaksanaan pelatihan public speaking yang melibatkan 200 mahasiswa di Samarinda.

Ia menekankan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengasah kemampuan generasi muda agar tidak hanya cakap berbicara, tetapi juga percaya diri tampil di depan publik.

“Kami memiliki sejumlah target, salah satunya adalah membentuk pemuda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berani berbicara di depan umum. Bisa jadi, di antara mereka kelak ada yang menjadi pemimpin. Kita tidak pernah tahu,” ujar Mardaretha.

Menurutnya, pelatihan ini merupakan bagian penting dari pengembangan keterampilan hidup yang sangat dibutuhkan oleh generasi muda.

Kemampuan berbicara di depan umum, lanjutnya, adalah aset utama yang dapat digunakan dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam pendidikan maupun karier.

“Semangat para peserta sangat luar biasa. Ini sesuai dengan harapan kami bahwa public speaking dapat membantu mereka lebih percaya diri dan mampu menyampaikan gagasan di hadapan banyak orang,” tambahnya.

Mardaretha juga menyoroti relevansi pelatihan ini dengan tantangan dunia kerja yang semakin kompetitif, terutama di era pengembangan Ibu Kota Negara (IKN).

Menurutnya, public speaking bukan sekadar kemampuan berbicara, melainkan seni menyampaikan ide, berbagi pengetahuan, dan menginspirasi orang lain.

Selain itu, ia menekankan pentingnya keberanian dalam menghadapi rasa gugup atau cemas saat berbicara di depan umum.

Keterampilan ini, katanya, akan memberikan manfaat besar bagi mahasiswa, baik dalam dunia akademik maupun di tengah masyarakat.

“Kami berharap pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga mampu meningkatkan kepercayaan diri para peserta. Dengan begitu, mereka dapat memanfaatkan kemampuan komunikasi ini dalam berbagai situasi di masa depan,” tutupnya.

Penulis Ainunnisa editor Redaksi eksistensi