EKSISTENSI.id.KUKAR.Demi mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD), Desa Kedang Murung, Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mengembangkan sektor wisata berbasis kebun sawit yang dikelola langsung oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
“Insya Allah ini akan menjadi sumber PAD yang besar,” kata Junaidy, Kepala Desa Kedang Murung, belum lama ini.
Pihak BUMDes mengelola kebun sawit bersama warga dengan sistem bagi hasil.
Pemilik lahan sawit memperoleh jatah 25 persen dan pihak desa melalui BUMDes mendapatkan sebanyak 75 persen.
Selain peningkatan PAD, tahun ini Desa Kedang Murung juga fokus pada kelanjutan pembangunan, terutama program-program strategis yang selama ini menjadi prioritas bagi pemerintah desa periode sebelumnya.
Salah satunya, menurut Junaidy, pengucuran Alokasi Dana Desa (ADD) secara konsisten tiap tahun demi mendukung pembangunan di segala sektor.
Seperti diketahui, secara administratif, Desa Kedang Murung terbagi dalam 3 dusun, yakni Dusun Matahari (6 RT), Dusun Teratai (3 RT), dan Dusun Seroja (3 RT).
“Kami memastikan pembangunan merata ke seluruh wilayah di 3 dusun,” tuturnya.
Tiap dusun mendapatkan porsi untuk pelaksanaan kegiatan pembangunan, baik lewat ADD maupun APBD.
“Kalau ADD tidak cukup, kami usulkan melalui APBD kabupaten atau provinsi,” ujar Junaidy.
Tahun ini ada 2 paket pekerjaan pembangunan yang digelontorkan lewat APBD, salah satunya proyek pembangunan jalan sepanjang kurang lebih 830 meter di Seroja, Dusun Teratai, dengan rincian 150 meter dilakukan semenisasi di dekat jembatan menuju objek wisata, 80 meter di Seroja, dan 600 meter dari APBD.
Selama ini warga hanya bisa menggunakan perahu kecil dengan jarak tempuh selama 45–50 menit.
Sementara itu, satu proyek pembangunan lainnya mengalami penundaan akibat imbas dari pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di wilayah Kukar.
Proyek yang tertunda itu adalah pembangunan jalan penghubung dari Tanjung Serai ke RSUD Dayaku Raja Kota Bangun senilai Rp 15 miliar.
Kendati demikian, lanjut Junaidy, proyek lanjutan lainnya dipastikan terus berjalan.
Secara keseluruhan, jalan utama dan jembatan di desa telah disemen secara merata.
“Kami masih menemukan kendala pada akses jalan dari Kota Bangun SP4 menuju Raja karena membutuhkan perhatian serius,” ucapnya.
Ia berharap dukungan lebih dari semua pihak agar pembangunan jalan penghubung ini bisa segera dilanjutkan agar bisa dinikmati warga secara merata.
Sementara itu, dalam rangka merayakan hari jadi Desa Kedang Murung pada 23 Mei mendatang, pihak desa telah menyiapkan berbagai kegiatan, salah satunya tabligh akbar yang bertujuan untuk membangkitkan semangat kebersamaan warga.(adv)