Eksistensi.id, Samarinda – Pemerintah Kota Samarinda mulai mengadopsi Program Sekolah Rakyat sebagai bagian dari upaya memperluas akses pendidikan bagi kelompok masyarakat yang kurang beruntung secara ekonomi dan sosial.
Program yang merupakan inisiatif dari Kementerian Sosial ini bertujuan untuk menjangkau anak-anak yang terpaksa terputus dari sistem pendidikan formal.
Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Herminsyah, menilai kehadiran program ini sebagai langkah positif dan patut didukung.
Ia menjelaskan bahwa tidak banyak daerah di Indonesia yang mendapat kesempatan untuk melaksanakan program Sekolah Rakyat, dan Samarinda termasuk salah satunya.
Ia menyebutkan, keputusan pemerintah kota untuk segera bergabung dalam pelaksanaan program merupakan bentuk keseriusan dalam merespons kebutuhan pendidikan bagi masyarakat kecil.
“Kami melihat ini sebagai langkah konkret dari pemerintah kota dalam memenuhi hak pendidikan bagi anak-anak yang selama ini sulit mengakses sekolah formal,” ujar Herminsyah, Sabtu (28/6/25).
Menurutnya, Sekolah Rakyat tidak hanya menyuguhkan solusi biaya dengan pembelajaran gratis, tetapi juga menghadirkan pendekatan yang lebih lentur dan menyesuaikan situasi para peserta didik, terutama mereka yang menghadapi hambatan sosial dan ekonomi.
Meski demikian, ia menyadari bahwa informasi mengenai program ini masih belum tersebar luas. Ia mengungkapkan bahwa hal itu bisa dimaklumi mengingat program ini muncul secara tiba-tiba dari pemerintah pusat. Namun, DPRD telah mulai mendapatkan respons dari masyarakat yang ingin tahu lebih jauh.
“Memang penyebaran informasinya belum maksimal, tapi kami di DPRD sudah menerima sejumlah pertanyaan dari masyarakat, dan kami juga turut aktif mendatangi wilayah-wilayah untuk membantu mengenalkan program ini.” katanya.
Lebih lanjut, Herminsyah menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor agar program ini bisa berjalan efektif. Menurutnya, keberhasilan Sekolah Rakyat sangat bergantung pada kolaborasi antara pemerintah daerah, DPRD, lembaga pendidikan, serta organisasi sosial yang memiliki perhatian terhadap pendidikan.
Ia berharap, keberadaan program ini tidak hanya menyelesaikan persoalan jangka pendek, tetapi juga dapat menjadi fondasi dari kebijakan pendidikan jangka panjang di Samarinda yang inklusif dan berpihak pada masyarakat rentan.
“Saya percaya bahwa anak-anak dari keluarga tidak mampu juga memiliki potensi besar. Dengan adanya Sekolah Rakyat, kita memberi mereka peluang untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik,” tutupnya.(ADV)