Foto Kades Segihan, Hendra Wahyudi
Eksistensi.id.Kukar – Pemerintah Desa Segihan, Kecamatan Sebulu, terus mendorong penguatan ekonomi lokal melalui pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan pembentukan koperasi desa pertama di wilayah tersebut.
Langkah ini diyakini mampu memperkuat rantai usaha masyarakat dan mendongkrak pendapatan warga, terutama petani.
Kepala Desa Segihan, Hendra Wahyudi, menyebut bahwa BUMDes di desanya kini telah mengelola sejumlah unit usaha, seperti penyediaan sarana produksi pertanian, jasa angkutan, hingga penyewaan perlengkapan acara.
“Kami terus berinovasi agar BUMDes dapat menjadi motor penggerak ekonomi desa,” ujarnya, Kamis (10/7/2025).
Dalam waktu dekat, BUMDes akan membuka unit usaha baru bernama Rukun Sejahtera yang fokus membeli gabah langsung dari petani.
Menurut Hendra, unit ini dibentuk sebagai bentuk keberpihakan desa terhadap petani yang selama ini kesulitan dalam menjual hasil panen dengan harga yang layak.
“Kami ingin petani tidak lagi kesulitan menjual hasil panennya. Dengan unit usaha ini, kami berharap harga gabah bisa lebih stabil dan petani mendapatkan penghasilan yang layak,” katanya.
BUMDes Segihan telah menerima dukungan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar sejak 2018, termasuk bantuan dana Rp50 juta dari Kementerian Desa yang digunakan untuk mengembangkan usaha penyewaan. Saat ini, unit penyewaan kursi dan tenda menjadi salah satu sumber pendapatan utama BUMDes.
Seiring berkembangnya usaha desa, Pemdes Segihan juga tengah mempersiapkan pembentukan koperasi desa bernama Koperasi Merah Putih. Koperasi ini dirancang menjadi mitra strategis BUMDes dalam mengelola potensi ekonomi lokal, sekaligus menjadi koperasi desa pertama di Kecamatan Sebulu.
“Koperasi ini kami bentuk berdasarkan arahan dari Kementerian dan Dinas Koperasi. Kami berharap koperasi ini bisa berkembang dan menjadi pilar ekonomi desa yang kuat,” jelas Hendra.
Ia menambahkan, koperasi dan BUMDes akan berjalan beriringan untuk mendukung berbagai sektor ekonomi, termasuk pengolahan hasil pertanian, pengadaan barang dan jasa, serta pemberdayaan masyarakat.
“Kami berharap keduanya bisa bekerja sama dalam pengelolaan potensi ekonomi, sehingga manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh warga,” tutupnya..(adv)