eksistensi.id.Kukar – Dinas Pariwisata (Dispar) Kutai Kartanegara (Kukar) terus mendorong ruang ekspresi bagi para pelaku seni lokal. Program terbaru yang digulirkan adalah festival seni rutin di tingkat kecamatan, yang diharapkan menjadi wadah aktualisasi sekaligus sarana pelestarian budaya daerah.
Plt. Kepala Dispar Kukar, Arianto, menyebut inisiatif ini merupakan tindak lanjut arahan Bupati dan Wakil Bupati Kukar untuk membangkitkan kembali gairah berkesenian. Menurutnya, seni daerah tidak bisa berkembang tanpa panggung yang memberi ruang tampil secara berkelanjutan.
“Banyak komunitas seni di desa-desa yang selama ini hanya tampil di lingkungannya sendiri. Kami ingin memberi mereka kesempatan tampil lebih luas, dan ternyata responnya sangat positif,” ujarnya, pada Kamis (4/9/2025).
Sebagai contoh, Arianto menyinggung sebuah grup musik dari Desa Melintang yang biasanya hanya aktif di lingkup kecil. Berkat festival yang digelar pemerintah, grup tersebut dapat tampil percaya diri di hadapan masyarakat luas.
“Wajah-wajah mereka begitu antusias. Ini bukan sekadar soal tampil, tapi tentang harga diri sebagai seniman yang karyanya bisa dinikmati khalayak,” tambahnya.
Ia menekankan, ruang berkesenian yang terbuka akan melahirkan lebih banyak manfaat. Selain memperkaya karya, juga menumbuhkan motivasi, semangat belajar, serta kebanggaan lokal di kalangan seniman maupun masyarakat.
Program ini ditargetkan menyentuh seluruh 20 kecamatan di Kukar secara bergilir. Minimal satu hingga dua event akan diselenggarakan setiap bulan sehingga seluruh wilayah bisa merasakan manfaat dalam satu tahun kalender kegiatan.
“Ketika festival hadir secara rutin, maka suara musik, denting alat tradisional, dan gemulai tarian dari desa-desa akan terus terdengar. Ini cara kami menjaga denyut nadi budaya Kukar tetap hidup,” tegasnya.