Eksistensi.id, Samarinda — Persoalan krisis air bersih di sejumlah titik di Kota Samarinda belum juga menemukan titik terang.
Andi Muhammad Afif Rayhan Harun, anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) dari daerah pemilihan (dapil) Samarinda, menyebut persoalan ini sebagai salah satu keluhan paling dominan yang disampaikan warga dalam kegiatan reses.
“Di hampir semua lokasi reses yang saya kunjungi, keluhan warga soal air bersih terus muncul. Artinya, masalah ini benar-benar urgen dan belum terselesaikan,” ujar Afif, Kamis (26/6/25).
Meskipun terus menjadi sorotan, politisi muda ini meminta masyarakat tetap memberi ruang bagi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) untuk menyelesaikan berbagai proses perbaikan layanan yang saat ini tengah berjalan.
Ia mengakui bahwa penilaian terhadap kinerja PDAM perlu dilakukan secara objektif.
“Kalau kita lihat dari data dan perkembangan terakhir, memang ada kemajuan dalam cakupan layanan PDAM. Tapi belum sepenuhnya ideal. Masih ada banyak pekerjaan rumah,” jelasnya.
Afif mengutip data dari Pemerintah Kota Samarinda yang menyebutkan bahwa sekitar 78 persen warga kini telah menikmati akses air bersih, sementara 22 persen sisanya masih belum terlayani secara optimal. Untuk menutup kesenjangan itu, dibutuhkan investasi besar.
“Estimasi kebutuhan anggaran mencapai Rp 2 triliun. Ini angka yang sangat besar, dan tidak mungkin ditanggung sendiri oleh APBD Kota Samarinda. Harus ada kolaborasi lintas pemerintah, termasuk dari Pemprov Kaltim dan pusat,” jelasnya.
Lebih dari sekadar persoalan teknis distribusi, Afif memandang air bersih sebagai hak dasar masyarakat yang wajib dijamin oleh negara.
Oleh karena itu, ia mendorong semua pihak eksekutif, legislatif, dan perusahaan daerah untuk duduk bersama mencari solusi menyeluruh.
“Akses air bersih bukan sekadar fasilitas, tapi hak warga. Pemerintah wajib hadir sepenuhnya untuk memastikan hak ini terpenuhi bagi semua kalangan, tanpa kecuali,” tuturnya.
Ia menegaskan komitmennya untuk terus mengawal isu ini dalam setiap agenda kerja DPRD, serta mendorong perumusan strategi jangka panjang agar akses air bersih dapat dirasakan merata oleh seluruh warga Samarinda.(ADV)