Eksistensi.id, Samarinda — Maraknya kekerasan terhadap anak di Kota Samarinda, termasuk di lingkungan panti asuhan, membuka mata akan lemahnya sistem pengawasan dan perlindungan terhadap kelompok rentan.
Hal ini menjadi perhatian serius Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Herminsyah, yang menyebut bahwa kondisi tersebut adalah alarm keras bagi pemerintah dan masyarakat.
“Ini bukan sekadar persoalan hukum. Saat anak bisa menjadi korban di tempat yang seharusnya melindungi, itu berarti sistem kita sedang rapuh,” kata Herminsyah, Sabtu (28/6/2026).
Menurutnya, keluarga semestinya menjadi lini pertahanan pertama bagi anak. Namun ketika fungsi keluarga melemah, maka lembaga-lembaga sosial seperti sekolah dan panti asuhan seharusnya bisa menjadi pengganti yang aman dan mendidik. Sayangnya, fakta di lapangan justru menunjukkan sebaliknya.
Herminsyah mengungkapkan bahwa sejumlah kasus kekerasan di panti asuhan saat ini sedang dalam pengawasan pihaknya. Sebagian telah masuk ke ranah hukum, sementara beberapa lainnya ditangani secara kekeluargaan. Namun apapun prosesnya, menurutnya, kekerasan tetap tidak bisa ditoleransi.
“Kami mencermati beberapa kasus di panti asuhan yang justru menambah trauma anak. Padahal mereka seharusnya disembuhkan, bukan disakiti kembali,” ujarnya.
Ia menegaskan, masalah kekerasan terhadap anak harus dilihat sebagai kegagalan kolektif, bukan hanya sebagai pelanggaran individu. Menurutnya, pendekatan hukum saja tidak cukup tanpa diiringi dengan perbaikan sistem pembinaan sosial, baik di tingkat keluarga maupun lembaga.
Untuk itu, Herminsyah mendorong Dinas Sosial Samarinda agar tidak hanya hadir ketika kasus terjadi, tetapi juga aktif melakukan pembinaan preventif dan pengawasan berkala terhadap seluruh panti asuhan.
“Evaluasi rutin harus dilakukan, mulai dari kompetensi pengasuh, pola pengasuhan, hingga kondisi lingkungan tempat anak tinggal. Jangan sampai tempat pengasuhan menjadi sumber luka baru,” tegasnya.
Ia juga mendorong adanya standar nasional pengasuhan anak yang diterapkan secara ketat, agar lembaga pengasuhan benar-benar menjadi tempat yang aman, sehat, dan mendukung tumbuh kembang anak secara holistik.(ADV)