Eksistensi.id, Samarinda – Eksistensi Bank Kaltimtara sebagai pilar keuangan daerah kembali mendapat pengakuan nasional. Dua penghargaan bergengsi berhasil diraih dalam ajang Banking Service Excellence Awards (BSEA) 2025, yakni sebagai The Best Region Bank in Service Excellence selama lima tahun berturut-turut (2020–2024), serta The 2nd Best Region Bank in Excellence Website.
Menanggapi capaian tersebut, Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Timur, Firnadi Ikhsan, menilai penghargaan itu bukan sekadar prestasi simbolik. Ia menyebut bahwa keberhasilan Bank Kaltimtara justru harus dimaknai sebagai pijakan untuk memperluas kontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi lokal dan transformasi layanan perbankan.
“Prestasi ini seharusnya menjadi pemicu bagi Bank Kaltimtara untuk terus memperbaiki layanan dan memperkuat posisi sebagai bank milik daerah yang modern dan berdaya saing,” ujar Firnadi, Minggu (29/6/25).
Ia menyampaikan bahwa pengakuan nasional semacam ini penting, namun yang lebih krusial adalah memastikan bahwa manfaat dari penghargaan tersebut dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat sebagai nasabah.
Oleh karena itu, ia mendorong agar seluruh lini pelayanan bank, mulai dari operasional mesin ATM hingga sistem digital banking, terus ditingkatkan dari sisi kecepatan, kenyamanan, dan keamanan.
“Mesin ATM yang optimal, sistem DG Banking yang andal, hingga akses kredit dan menabung yang mudah, semua itu harus dirasakan oleh masyarakat sebagai pengalaman nyata, bukan hanya citra,” tegasnya.
Firnadi juga menekankan pentingnya memperluas literasi digital di sektor keuangan. Menurutnya, Bank Kaltimtara punya tanggung jawab lebih dari sekadar bisnis yaitu menjadi penggerak inklusi keuangan di seluruh Kalimantan Timur.
Ia pun mendorong pelibatan nasabah secara aktif dalam pengembangan layanan digital agar produk yang diciptakan betul-betul menjawab kebutuhan masyarakat lokal.
“Kalau kita bisa membangun layanan berbasis kepercayaan publik dan kearifan lokal, maka Bank Kaltimtara bisa menjadi motor ekonomi kerakyatan yang sesungguhnya,” lanjutnya.
Lebih jauh, Firnadi menegaskan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap bank daerah juga berdampak langsung terhadap kekuatan fiskal daerah.
“Semakin besar kapitalisasi dan kepercayaan terhadap bank daerah, maka semakin besar pula kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD),” ujarnya.
Dalam konteks pembangunan Kalimantan Timur ke depan terutama sebagai daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) Bank Kaltimtara disebut berpotensi menjadi aktor penting dalam mendanai proyek-proyek strategis daerah.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa tantangan digitalisasi dan kompetisi antarbank semakin kompleks. Karenanya, konsistensi dalam menjaga kualitas layanan dan ketanggapan terhadap keluhan nasabah menjadi kunci agar prestasi tidak hanya berhenti sebagai pencapaian seremonial.
“Bank Kaltimtara harus tetap adaptif terhadap perubahan zaman, dan responsif terhadap masukan. Kalau ini dilakukan terus menerus, bank daerah kita akan menjadi kebanggaan masyarakat sekaligus ujung tombak pembangunan,” tutupnya.(ADV)