Eksistensi.id, Samarinda — Upaya menekan angka stunting di Kalimantan Timur (Kaltim) membutuhkan strategi lebih luas daripada sekadar pemberian makanan bergizi.
Hal ini disampaikan Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Damayanti, yang menilai pendekatan selama ini masih terlalu terfokus pada intervensi gizi semata.
“Stunting bukan cuma soal asupan makanan. Ini persoalan pola asuh, kesadaran orang tua, dan akses terhadap layanan kesehatan dasar,” kata Damayanti, Rabu (18/6/2025).
Menurutnya, stunting adalah persoalan multidimensi yang tak bisa ditangani secara sektoral.
Meski prevalensinya di Kaltim menunjukkan tren menurun, ia mengingatkan bahwa tantangan justru terletak pada upaya menjangkau kelompok masyarakat yang belum memiliki kesadaran penuh akan pentingnya pertumbuhan anak sejak dini.
Damayanti menekankan pentingnya peran posyandu sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat. Ia mengajak para orang tua untuk aktif membawa anak ke posyandu guna memastikan tumbuh kembang mereka terpantau secara berkala.
“Datang ke posyandu bukan hanya soal menerima makanan tambahan. Di sana kita bisa mendeteksi masalah lebih awal, dan itu sangat menentukan hasil jangka panjang,” jelas legislator Fraksi PKB itu.
Damayanti juga menyinggung komitmen DPRD Kaltim yang terus mendorong peningkatan anggaran untuk program kesehatan ibu dan anak.
Ia menilai alokasi yang memadai menjadi landasan penting dalam memperluas jangkauan pelayanan.
Tak hanya soal anggaran, ia menilai keberhasilan penanganan stunting juga membutuhkan kerja sama lintas sektor mulai dari pemerintah daerah, legislatif, tenaga kesehatan, hingga masyarakat itu sendiri.
“Kalau target nasional 14 persen ingin tercapai di tahun 2025, maka semua pihak harus bergerak. Tidak bisa hanya satu-dua program yang jalan, harus sinergis dan menyentuh akar persoalan,” tegasnya.
Damayanti pun menegaskan komitmen DPRD untuk terus mengawal kebijakan yang berpihak pada anak dan keluarga.
Ia berharap setiap anak di Kalimantan Timur mendapat hak yang setara untuk tumbuh sehat, kuat, dan cerdas.
“Kami akan terus mengawasi pelaksanaan program agar tepat sasaran dan berkelanjutan. Tujuan akhirnya adalah generasi masa depan yang berkualitas,” pungkasnya.(ADV DPRD KALTIM)
Penulis : Nurfa | Editor : Redaksi