Eksistensi.id Samarinda – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Damayanti, menyampaikan keprihatinannya terhadap penerapan sistem zonasi dalam penerimaan siswa baru di Balikpapan.
Menurutnya, kebijakan ini belum dapat berjalan secara efektif dan justru menimbulkan ketidakadilan bagi sebagian siswa.
Damayanti menilai, keterbatasan kuota di sekolah negeri menjadi salah satu faktor utama yang membuat banyak anak terpaksa mendaftar di sekolah swasta yang lebih jauh dan memerlukan biaya lebih tinggi.
“Masalah utama yang muncul adalah daya tampung sekolah negeri yang tidak memadai untuk menampung jumlah siswa yang terus meningkat. Akibatnya, banyak orang tua yang harus mencari alternatif lain, seperti mendaftarkan anak ke sekolah swasta yang lebih jauh dan mahal,” ungkap Damayanti.
Lebih lanjut, Damayanti mendorong perlunya pemerataan fasilitas pendidikan di Balikpapan.
Ia menyatakan bahwa seharusnya tidak ada kesenjangan mencolok antara sekolah-sekolah yang diminati dengan yang kurang diminati, karena hal tersebut dapat memperburuk ketidakadilan dalam akses pendidikan bagi masyarakat.
“Pemerataan fasilitas di sekolah negeri sangat penting. Jangan sampai ada sekolah yang menjadi favorit hanya karena fasilitasnya lebih lengkap, sementara yang lain tidak mendapat perhatian yang sama,” tegasnya.
Menanggapi permasalahan ini, Damayanti mengusulkan agar pemerintah kota Balikpapan dan pemerintah provinsi segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem zonasi yang diterapkan saat ini.
Ia menginginkan agar pemerintah meningkatkan kapasitas sekolah negeri dan meratakan fasilitas pendidikan di seluruh sekolah agar dapat memberikan kesempatan yang lebih adil bagi semua siswa.
“Pendidikan adalah hak setiap anak. Pemerintah harus memastikan bahwa semua anak, tanpa terkecuali, memiliki akses yang setara untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas,” tambah Damayanti.
Ia juga berharap agar pemerintah segera merumuskan kebijakan yang lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sehingga masalah ketidakadilan dalam sistem zonasi ini bisa segera diatasi.
Dengan evaluasi yang tepat dan kebijakan yang lebih responsif, Damayanti optimis tantangan yang muncul dapat diselesaikan dengan baik demi tercapainya pemerataan pendidikan di Balikpapan.
Penulis Ainunnisa editor Redaksi eksistensi