Teks : Kades Kota Bangun Darat III, Lilik Hendrawanto
Eksistensi.id.Kukar – Kawasan Danau Kumbara di Desa Kota Bangun III mulai bertransformasi menjadi destinasi wisata berbasis masyarakat. Pemerintah desa menargetkan danau ini tidak hanya menjadi tempat rekreasi, tetapi juga motor penggerak ekonomi lokal melalui penguatan sektor UMKM dan pelibatan generasi muda.
Kepala Desa Kota Bangun III, Lilik Hendrawanto, menjelaskan pengembangan kawasan ini dilakukan secara bertahap dengan dukungan penuh masyarakat setempat. Berbagai infrastruktur penunjang telah mulai dibangun, seperti jalan di pinggir danau dan titian kayu, serta rencana pembangunan musala dan outlet UMKM pada tahun ini.
“Di Danau Kumbara, kita sudah bangun jalan di pinggir danau, kemudian juga ada titian-titian kayu yang kita lengkapi. Tahun ini, kami rencanakan membangun musala di sekitar danau, serta outlet-outlet UMKM agar pengunjung bisa menikmati jajanan khas desa,” ujarnya, pada Selasa (23/9/2025).
Selain pembangunan fisik, desa juga mendorong aktivitas sosial-ekonomi masyarakat agar kawasan ini tetap hidup. Salah satunya dengan menghadirkan pasar tradisional mingguan yang terintegrasi dengan konsep car free day.
Setiap Minggu pagi, kawasan sekitar danau akan disulap menjadi ruang publik bagi warga untuk berolahraga, berbelanja, sekaligus bersosialisasi.
“Nanti kawasan Danau Kumbara akan kita hidupkan lewat kegiatan semacam car free day. Minggu pagi kawasan itu akan menjadi pusat kegiatan masyarakat, sekaligus ruang bagi pelaku UMKM menampilkan produk-produk unggulan mereka,” kata Lilik.
Kehadiran pasar mingguan dan outlet UMKM diharapkan mampu mendorong perputaran ekonomi desa. Masyarakat tak hanya menikmati panorama danau, tetapi juga bisa merasakan langsung produk lokal, mulai dari jajanan tradisional hingga kerajinan khas desa.
Strategi ini dinilai menjadi bentuk promosi wisata sekaligus sumber pendapatan baru bagi desa di luar sektor pertanian. Pemerintah desa percaya, sinergi antara potensi alam dan aktivitas ekonomi akan memperkuat posisi Danau Kumbara sebagai ikon lokal.
Tak kalah penting, generasi muda juga diajak aktif dalam menjaga dan mengembangkan kawasan wisata tersebut.
“Pemerintah desa membuka ruang bagi pemuda untuk terlibat dalam kegiatan seni, olahraga, maupun pengelolaan UMKM,” lanjutnya.
Dengan begitu, keterlibatan masyarakat di semua lapisan diharapkan dapat menumbuhkan rasa memiliki sekaligus tanggung jawab terhadap keberlangsungan kawasan wisata ini.
“Ini sekaligus menjadi ajang promosi potensi desa. Masyarakat bisa datang, menikmati keindahan danau, membeli produk UMKM, dan merasakan langsung nuansa lokal,” tutupnya.