Eksistensi.id, Samarinda– Kemajuan teknologi di era digital saat ini dinilai bisa menjadi pedang bermata dua, terutama dalam hal pelestarian budaya.
Anggota DPRD Kalimantan Timur, Muhammad Darlis Pattalongi, mengingatkan agar generasi muda tidak larut dalam modernisasi hingga mengabaikan akar budaya mereka sendiri.
“Teknologi itu netral. Yang penting adalah bagaimana kita mengarahkannya. Kalau digunakan dengan bijak, ia justru bisa menjadi jembatan untuk mengenalkan budaya kita ke dunia,” ujar Darlis.
Ia menyayangkan apabila digitalisasi hanya dimaknai sebagai kemudahan akses dan komunikasi semata, tanpa disertai upaya menjaga identitas budaya yang menjadi jati diri bangsa.
Bagi Darlis, perkembangan zaman seharusnya mendorong pemuda untuk semakin mengenal dan mencintai nilai-nilai luhur yang diwariskan leluhur.
Menurutnya, keterampilan digital memang perlu dikuasai, tetapi itu belum cukup. Karakter kuat, integritas, serta kepedulian terhadap budaya harus tetap menjadi prioritas dalam proses pendidikan, baik di keluarga maupun lembaga formal.
“Jangan sampai kemajuan teknologi justru menjauhkan kita dari nilai-nilai adat dan etika yang selama ini menjadi fondasi masyarakat,” tegasnya.
Lebih lanjut, Darlis mendorong adanya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan institusi pendidikan agar pelestarian budaya bisa berjalan beriringan dengan transformasi digital.
Ia menilai peran generasi muda sangat penting sebagai agen perubahan yang mampu membawa budaya lokal ke ranah global melalui inovasi digital.
“Kalau ini dikelola secara serius dan terarah, budaya kita tidak hanya akan bertahan, tapi bisa mendunia,” pungkasnya.(ADV)
Penulis : Nurfa | Editor: Eka Mandiri