Eksistensi.id Samarinda – Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim), Darlis Pattalongi, mengingatkan generasi muda untuk tetap menghargai dan melestarikan budaya serta tradisi leluhur.
Menurut Darlis, kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan seharusnya berjalan seiring dengan pelestarian budaya, agar generasi penerus tidak kehilangan identitas dan tetap berpegang pada jati diri bangsa.
“Teknologi membawa banyak manfaat, namun kita harus berhati-hati agar adat dan etika kita tidak terkikis. Tanpa fondasi tradisi yang kuat, identitas generasi muda bisa terancam,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa penting bagi masyarakat untuk menjaga keseimbangan antara kemajuan modern dan nilai-nilai kearifan lokal yang telah menjadi ciri khas masyarakat Kaltim.
Darlis menjelaskan bahwa globalisasi dan akses teknologi yang semakin mudah membawa pengaruh ganda.
Di satu sisi, teknologi membuka peluang dan memperkaya wawasan, namun di sisi lain, banyak pemuda yang mulai menjauh dari nilai-nilai budaya dan adat yang telah lama dijaga oleh leluhur.
“Kita harus bangga dengan kemajuan ilmu pengetahuan, tetapi itu tidak berarti kita harus melupakan budaya kita. Bahkan, teknologi dapat kita manfaatkan untuk melestarikan dan mempromosikan warisan budaya kita ke dunia internasional,” ungkapnya.
Sebagai langkah nyata, Darlis mengusulkan agar pemerintah daerah memasukkan materi mengenai budaya dan nilai-nilai etika dalam kurikulum pendidikan di sekolah, serta mendukung kegiatan yang memadukan teknologi dengan tradisi lokal.
Ia mencontohkan program-program seperti dokumentasi digital untuk upacara adat, promosi festival budaya melalui media sosial, hingga pengembangan aplikasi pembelajaran bahasa daerah.
Darlis juga menekankan pentingnya peran keluarga dan komunitas dalam mengenalkan tradisi kepada anak-anak sejak usia dini.
Ia menyebutkan bahwa keluarga memegang peranan penting dalam membentuk karakter generasi muda, khususnya dalam menanamkan rasa cinta dan bangga terhadap budaya lokal.
“Masyarakat kita memiliki kekayaan adat istiadat yang seharusnya menjadi pegangan bagi generasi muda. Karena itu, peran keluarga dan komunitas sangat penting dalam menjaga dan meneruskan tradisi ini,” tambahnya.
Pernyataan Darlis ini mendapat sambutan positif dari berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat dan pendidik yang juga prihatin dengan hilangnya nilai-nilai tradisi di kalangan remaja.
Darlis berharap langkah tersebut dapat mendorong generasi muda untuk lebih bijak dalam memanfaatkan teknologi, sehingga mereka tidak hanya berkembang secara intelektual, tetapi juga memiliki kekayaan kultural.
“Teknologi dan budaya bukanlah dua hal yang harus dipertentangkan. Dengan keseimbangan, kita bisa menghasilkan generasi muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki karakter yang kuat, dengan jati diri yang berakar pada tradisi dan nilai luhur bangsa,” tutupnya.
Penulis Ainunnisa editor Redaksi eksistensi