Eksistensi.id, Samarinda – Sikap politik terhadap Ibu Kota Nusantara (IKN) mengalami dinamika seiring perkembangan proyeknya. Sekretaris Komisi IV DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Darlis Pattalongi, yang sebelumnya secara terbuka menolak pembangunan IKN, kini menegaskan bahwa proyek tersebut harus dilanjutkan untuk menghindari kerugian negara yang lebih besar.
“IKN ingin apa lanjut? Harus lanjut! Kalau tidak lanjut, rugi besar kita ini,” kata Darlis, Jumat (4/7/25).
Ia menyebutkan bahwa nilai investasi yang telah ditanamkan pemerintah pusat di IKN tidak bisa lagi dipandang sebelah mata. Menurutnya, jumlah anggaran yang sudah digelontorkan telah mencapai puluhan bahkan ratusan triliun rupiah.
Darlis mengungkapkan bahwa pada tahap awal, ia termasuk di antara mereka yang tidak mendukung proyek IKN. Ia menjelaskan bahwa penolakan itu didasari oleh pertimbangan rasional terhadap kondisi keuangan negara saat itu.
“Harus jujur. Saya termasuk yang awalnya menolak. Alasannya, karena saya melihat negara kita belum siap dari segi pendanaan. Waktu itu kita masih banyak utang. Analogi saya, seperti orang punya rumah tapi masih banyak cicilan di bank, lalu malah mau renovasi rumah mewah. Itu kan tidak masuk akal,” paparnya.
Namun seiring berjalannya waktu dan proyek mulai berjalan, Darlis mulai menilai ulang posisinya. Menurutnya, dengan besarnya dana negara yang telah masuk ke dalam proyek IKN, menghentikannya justru akan menjadi tindakan yang merugikan secara ekonomi.
“Sebetulnya saya tidak terlalu setuju. Tapi di sisi lain, kita juga senang (dengan kehadiran IKN). Begitu kan realitanya,” ujarnya.
Pernyataan Darlis mencerminkan situasi dilematis yang dihadapi para pemangku kepentingan di daerah. Di satu sisi terdapat keraguan terhadap kesiapan dan urgensi proyek, namun di sisi lain ada kesadaran pragmatis bahwa proyek IKN kini telah menjadi komitmen besar negara yang sulit untuk dihindari.
Ia mengajak semua pihak untuk mulai berpikir ke depan, menyikapi IKN sebagai kenyataan yang harus dioptimalkan daripada terus diperdebatkan.
“Sikap realistis ini, penting demi memastikan dana publik yang telah dikeluarkan tidak menjadi sia-sia,” tandasnya.(ADV)
Penulis : Nurfa | Editor: Redaksi