Eksistensi.id.Kukar – Setelah lama mati suri akibat pandemi COVID-19, sektor pariwisata di Desa Loh Sumber, Kecamatan Loa Kulu, mulai menunjukkan kebangkitan.
Pemerintah desa kini fokus membangun kembali sektor ini dengan pendekatan yang lebih berkelanjutan, dengan menggandeng warga sebagai pelaku utama.
“Dulu kami sempat mati suri. Sekarang waktunya bangkit, dimulai dari keterlibatan warga,” ujar Kepala Desa Loh Sumber, Sukirno, pada Kamis (19/6/2025).
Sebelum pandemi, kawasan Mampan Tama dikenal sebagai destinasi unggulan di desa tersebut. Namun, hantaman wabah membuat aktivitas wisata lumpuh total.
Melihat kondisi itu, Pemerintah Desa mengambil langkah baru dengan membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang aktif berdiskusi bersama warga untuk merancang konsep wisata yang sesuai dengan karakter lokal.
“Partisipasi warga penting agar pariwisata bukan hanya program pemerintah, tetapi menjadi gerakan bersama,” jelasnya.
Kini, arah pengembangan pariwisata di Loh Sumber lebih menekankan keberlanjutan ketimbang sekadar mengejar jumlah pengunjung. Pemerintah desa ingin wisata yang tumbuh dengan tetap menjaga kelestarian alam.
“Kami ingin wisata yang ramah lingkungan. Jangan sampai merusak alam hanya demi menarik wisatawan,” tegasnya.
Upaya pemberdayaan masyarakat juga diperkuat melalui pelatihan-pelatihan di bidang pelayanan wisata, promosi digital, dan pengelolaan fasilitas. Harapannya, warga dapat ikut mengelola pariwisata secara profesional dan mandiri.
Di sisi lain, promosi destinasi turut diintensifkan melalui berbagai kanal digital, terutama media sosial, dengan sasaran utama wisatawan lokal dan regional.
Meski tantangan pascapandemi masih besar, Sukirno tetap optimistis. Baginya, kunci keberhasilan adalah kebersamaan seluruh elemen desa.
“Kami tidak bisa bergerak sendiri. Tapi dengan kekompakan, saya yakin Loh Sumber bisa jadi desa wisata yang maju dan membanggakan,” pungkasnya.