Eksistensi.id Samarinda – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Timur menekankan bahwa olahraga tidak semata-mata bermanfaat bagi kebugaran fisik, tetapi juga memiliki peran penting dalam mendukung kesehatan mental dan menciptakan kebahagiaan di tengah masyarakat.
Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, Rasman Rading, menyatakan bahwa atmosfer kompetisi olahraga yang meriah, terutama dengan kehadiran penonton dalam jumlah besar, dapat memberikan dampak positif terhadap kondisi psikologis masyarakat.
“Ketika tribun terisi penuh dan suasana pertandingan berlangsung semarak, itu secara langsung membangkitkan semangat kolektif. Riuh sorakan dan antusiasme penonton mampu merangsang produksi hormon endorfin yang berperan dalam menurunkan stres dan meningkatkan rasa bahagia,” tuturnya saat ditemui di Samarinda.
Lebih lanjut, Rasman menegaskan bahwa kegiatan olahraga hendaknya dipahami secara lebih luas, tidak hanya sebagai ajang pencapaian prestasi atau sarana menjaga kebugaran, tetapi juga sebagai wadah interaksi sosial dan ruang publik yang sehat.
“Kejuaraan bukan hanya milik para atlet yang bertanding. Masyarakat yang hadir sebagai penonton pun turut merasakan manfaatnya. Kehadiran mereka menciptakan suasana yang menyenangkan, menjadi pelepas penat, dan memperkuat jalinan sosial antarkomunitas,” jelasnya.
Menurut Rasman, penyelenggaraan berbagai kegiatan olahraga di daerah juga membawa dampak strategis dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Dukungan dari penonton tidak hanya memberikan semangat bagi para atlet, tetapi juga menumbuhkan budaya hidup aktif dan sehat dalam lingkungan sosial.
Melalui pendekatan ini, Dispora Kaltim berharap dapat membangun kesadaran masyarakat untuk menjadikan olahraga sebagai bagian dari gaya hidup, baik sebagai pelaku langsung maupun sebagai pendukung.
“Partisipasi dalam bentuk apa pun, baik dengan bermain maupun menyaksikan pertandingan, merupakan kontribusi yang positif. Harapan kami, olahraga bisa tumbuh menjadi budaya yang hidup dan melekat dalam keseharian, bukan sekadar kegiatan musiman,” pungkasnya.
Penulis Nisnun Editor Redaksi Eksistensi