Eksistensi id.Kukar – Upaya modernisasi sistem irigasi terus digencarkan Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kutai Kartanegara (Kukar). Salah satu program yang kini tengah dirancang adalah pembangunan jaringan irigasi berbasis pipa di kawasan Sungai Pimping, sebagai langkah efisiensi distribusi air untuk lahan pertanian.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Distanak Kukar, Moh. Rifani, mengatakan pembangunan ini akan memanfaatkan infrastruktur yang sudah tersedia. Pompa air di kawasan tersebut telah terpasang, sehingga tinggal dialihkan ke sistem pipa agar aliran air lebih terarah dan hemat energi.
“Pompa di lokasi sudah tersedia. Selanjutnya tinggal disambungkan dengan jaringan pipa. Sistem ini lebih praktis dan minim kehilangan air,” ujarnya, pada Jumat (3/9/2025).
Menurut Rifani, langkah ini dipandang penting mengingat selama ini pengairan di beberapa titik pertanian masih bergantung pada saluran terbuka yang rawan kehilangan debit air. Dengan sistem pipa, pasokan dapat langsung menuju lahan yang membutuhkan tanpa terbuang di jalan.
Ia menambahkan, proyek irigasi pipa Sungai Pimping sudah masuk dalam perencanaan kerja Distanak. Saat ini, pihaknya masih menunggu kepastian anggaran agar bisa segera dieksekusi.
“Kami sudah ajukan. Tinggal menunggu persetujuan anggaran. Harapannya tidak ada pemangkasan, sehingga bisa langsung kami kerjakan,” jelas Rifani.
Selain mengefisienkan air, sistem ini juga dinilai lebih ramah lingkungan karena mengurangi penggunaan energi berlebih dalam distribusi air. Pemkab Kukar berharap ke depan pembangunan irigasi pipa bisa menjadi model yang diterapkan di daerah lain.
Rifani menegaskan, pembangunan irigasi pipa di Sungai Pimping merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam memperkuat ketahanan pangan di kawasan produktif. Dengan dukungan infrastruktur yang tepat, potensi pertanian di wilayah tersebut diharapkan dapat tergarap lebih maksimal.
“Kami ingin sistem ini menjadi tonggak baru dalam pengelolaan irigasi di Kukar. Dengan jaringan pipa, petani bisa lebih mudah mendapat air, lahan yang tadinya sulit terairi bisa kembali produktif, dan hasilnya tentu berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat,” tandasnya.(adv)