Eksistensi.id, Samarinda – Bantuan sosial dinilai bukan jawaban jangka panjang untuk mengatasi kemiskinan di Indonesia. Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Andi Satya Adi Saputra, menegaskan bahwa pembukaan lapangan kerja jauh lebih penting ketimbang mengandalkan program bansos yang bersifat sementara.
Menurutnya, banyak masyarakat kini justru terjebak dalam ketergantungan bantuan, sementara di saat yang sama angka pengangguran terus meningkat.
“Solusi mendasar dari kemiskinan adalah pekerjaan, bukan semata-mata bantuan,” tegas Andi, Rabu (18/6/25).
Ia menyebut bahwa kondisi di lapangan menunjukkan daya beli masyarakat menurun, kontras dengan narasi pertumbuhan ekonomi yang sering diklaim pemerintah pusat.
Andi menyarankan agar pemerintah mengalihkan fokus kebijakan ke sektor produktif, terutama Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
“UMKM itu tulang punggung ekonomi daerah. Jika diberikan insentif, mereka bisa menyerap tenaga kerja dan menggerakkan ekonomi lokal,” ujarnya.
Politisi Partai Golkar ini menilai hambatan terbesar pelaku UMKM adalah akses permodalan, perizinan, dan beban pajak.
Pemerintah, menurutnya, seharusnya hadir memberikan kemudahan konkret agar sektor ini berkembang.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara kebijakan pusat dan daerah agar program pengentasan kemiskinan lebih tepat sasaran.
“Kita butuh pendekatan yang menyentuh akar masalah. Jangan hanya fokus pada distribusi bantuan, tapi pikirkan cara meningkatkan produktivitas masyarakat,” jelasnya.
Andi pun mengajak seluruh pihak agar lebih serius mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, khususnya di tengah tantangan global dan perubahan zaman.(ADV DPRD KALTIM)
Penulis : Nurfa | Editor : Redaksi