Eksistensi.id, Samarinda – Gagasan Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas’ud yang mengajak para pengusaha tambang dan migas untuk bersinergi dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) disambut antusias oleh DPRD Kaltim. Kolaborasi ini dinilai sebagai peluang penting untuk memperkuat ketahanan fiskal daerah melalui optimalisasi potensi sumber daya alam.
Anggota Komisi II DPRD Kaltim, Firnadi Ikhsan, menilai pendekatan Gubernur tersebut sebagai langkah progresif yang harus segera ditindaklanjuti.
Menurutnya, keberadaan perusahaan tambang dan migas berskala besar di Kaltim selama ini belum berbanding lurus dengan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Kami sangat mendukung upaya Pak Gubernur dalam mengajak para pelaku industri strategis bekerja sama dengan BUMD. Ini menjadi peluang konkret untuk meningkatkan PAD yang selama ini belum optimal,” kata Firnadi, Rabu (2/7/25).
Ia menekankan bahwa kehadiran BUMD seharusnya menjadi tulang punggung dalam mengelola potensi ekonomi daerah. Namun, untuk itu, dibutuhkan sinergi lintas sektor serta dorongan kuat dari pemerintah daerah agar perusahaan-perusahaan besar juga membuka ruang keterlibatan.
“Selama ini kontribusi sektor tambang dan migas belum maksimal. Padahal kalau dikelola dengan pendekatan kolaboratif, apalagi lewat BUMD, kita bisa menciptakan dampak ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat,” ujarnya.
Firnadi menyebut bahwa peran BUMD tak harus berada di level inti industri, tetapi bisa masuk ke dalam kegiatan-kegiatan turunan seperti jasa angkutan, bongkar muat, penyediaan logistik, hingga pengelolaan sarana pendukung.
“Peluangnya terbuka, tinggal bagaimana kita siapkan BUMD agar bisa memenuhi standar teknis dan terlibat langsung melalui skema kerja sama yang adil dan transparan,” lanjutnya.
Ia juga menegaskan bahwa Komisi II DPRD Kaltim siap memberikan dukungan dalam bentuk regulasi, pengawasan, dan alokasi program yang mendorong penguatan kapasitas BUMD di sektor-sektor strategis.
“Kita akan kawal agar inisiatif ini tidak berhenti pada wacana. Komunikasi yang sudah dibuka Gubernur dengan para pengusaha harus jadi momentum untuk melahirkan aksi nyata,” tegas Firnadi.
Lebih jauh, ia mengajak seluruh pemangku kepentingan, termasuk legislatif, eksekutif, dan dunia usaha untuk melihat kerja sama ini sebagai investasi jangka panjang bagi kemandirian ekonomi Kaltim.
“Kalau dikelola dengan serius, kolaborasi ini bisa menjadi lompatan besar bagi pendapatan daerah, sekaligus memperkuat posisi BUMD sebagai pilar utama pembangunan,” pungkasnya.(ADV)
Penulis : Nurfa | Editor: Redaksi