Eksistensi.id, Samarinda – Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), H Baba, menyoroti lambatnya penyaluran seragam sekolah bagi siswa SMA dan SMK, terutama di sekolah swasta.
Ia meminta pemerintah provinsi memastikan distribusi berjalan tepat waktu agar tidak menambah beban orang tua murid.
Menurutnya, hingga saat ini banyak siswa yang belum menerima seragam karena terkendala persoalan teknis.
“Di sekolah swasta, baju seragam memang belum sepenuhnya sampai ke siswa. Prosesnya tidak sederhana karena harus melalui pengukuran, penjahitan, hingga persiapan akhir. Mudah-mudahan sebelum akhir tahun seragam sudah bisa diterima anak-anak kita,” jelasnya.
Selain keterlambatan distribusi, Baba juga menyinggung keluhan sejumlah orang tua murid terkait biaya tambahan di sekolah. Ia menegaskan pemerintah telah mengimbau agar pihak sekolah tidak memberikan beban berlebihan kepada wali murid.
“Kalau bisa digratiskan, tentu akan lebih baik. Tapi kalau tidak memungkinkan, tetap ada selisih biaya yang perlu ditanggung untuk kebutuhan operasional sekolah. Namun intinya jangan sampai memberatkan orang tua,” tegasnya.
Baba menilai program bantuan seragam merupakan bagian penting dari pemerataan layanan pendidikan. Seragam tidak hanya berfungsi sebagai identitas sekolah, tetapi juga membangun rasa percaya diri dan kesetaraan di kalangan peserta didik.
Komisi IV DPRD Kaltim, kata dia, akan terus mengawal agar bantuan seragam benar-benar tepat sasaran dan sesuai jadwal.
Ia juga menegaskan sekolah swasta harus mendapat perhatian yang sama dengan sekolah negeri dalam program tersebut, mengingat peran pentingnya dalam mendukung pendidikan menengah di Kaltim.
“Seragam sekolah ini harus diperlakukan adil. Sekolah swasta tidak boleh dianaktirikan karena kontribusinya juga besar bagi pendidikan di Kaltim,” ungkap Baba.
Dengan distribusi seragam yang lebih tertib dan kebijakan biaya yang bijak, DPRD berharap kualitas pendidikan di Kaltim semakin merata serta akses belajar semakin inklusif bagi semua anak.(ADV)