Eksistensi.id, Samarinda – Pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahun Ajaran 2025–2026 di Kota Samarinda mendapat apresiasi dari DPRD karena dinilai berjalan tertib, transparan, dan bebas dari praktik curang.
Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Ismail Latisi, menyebut keberhasilan tersebut tidak lepas dari peran aktif Tim Pengawas SPMB yang dibentuk Pemerintah Kota. Keberadaan tim ini dianggap krusial dalam menutup celah terjadinya praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) dalam proses seleksi siswa.
“Langkah ini sangat positif. Pengawasan yang ketat jadi benteng penting agar proses penerimaan murid baru tidak disusupi kepentingan pribadi atau permainan,” ujar Ismail.
Ismail menyampaikan, hasil pemantauan langsung DPRD ke sejumlah sekolah menunjukkan bahwa proses seleksi berjalan lancar dan tanpa keluhan dari masyarakat. Bahkan, berdasarkan laporan kepala sekolah, praktik gratifikasi dari wali murid yang dulunya marak sudah tidak ditemukan tahun ini.
“Kami tidak menerima laporan pelanggaran, dan itu menandakan prosesnya cukup bersih,” lanjutnya.
Ia menilai keberadaan tim khusus ini bukan hanya bentuk antisipasi, tetapi juga langkah strategis membangun kembali kepercayaan masyarakat terhadap sistem pendidikan negeri, terutama pada tahap awal yang selama ini kerap dicurigai rawan manipulasi.
Menurut Ismail, keberhasilan SPMB tahun ini bisa dijadikan model untuk penyelenggaraan seleksi di tahun-tahun berikutnya, sekaligus bukti bahwa pengawasan serius bisa menciptakan sistem yang lebih adil dan akuntabel.
“Momentum ini harus dijaga. Jangan sampai keberhasilan hari ini menjadi euforia sesaat. Pengawasan harus jadi budaya setiap tahun,” tegasnya.
Ia berharap praktik baik ini tidak hanya berhenti di penerimaan siswa, tetapi juga ditularkan ke seluruh sektor pelayanan publik, agar budaya bersih dan bebas KKN bisa tumbuh kuat sejak level pendidikan dasar.(ADV)