Eksistensi.id.Samarinda.Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Ismail Latisi, menanggapi maraknya balap liar yang melibatkan remaja di Kota Samarinda. Ia mengungkapkan keprihatinannya terkait fenomena balapan jalanan yang tidak hanya membahayakan keselamatan, tetapi juga melibatkan anak-anak sekolah dan kegiatan ilegal lainnya, seperti perjudian.
Menurut Ismail, balap liar yang terjadi seringkali melibatkan remaja yang belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). Ia menegaskan bahwa meskipun kegiatan tersebut bisa menjadi sarana untuk menyalurkan hobi dan bakat, hal tersebut harus tetap dilakukan dalam kerangka aturan yang berlaku.
“Balap liar memang sering menjadi ajang untuk remaja menyalurkan hobi, namun itu harus sesuai dengan aturan yang ada. Tidak diperkenankan bagi mereka yang belum memiliki SIM untuk ikut serta dalam balapan, dan yang paling penting tidak boleh ada perjudian yang melibatkan peserta balapan,” ujar Ismail Latisi, Rabu (19/3/2025).
Lebih lanjut, Ismail berharap agar kegiatan balap, jika memang ingin dilaksanakan, dapat dilakukan dalam arena yang sesuai dengan ketentuan hukum dan standar keselamatan yang ditetapkan.
Menurutnya, tujuan yang baik untuk menyalurkan bakat dan semangat remaja harus tetap dilaksanakan dengan cara yang aman dan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Ismail juga menekankan bahwa pengawasan dari pihak berwenang dan pembinaan bagi remaja sangat penting untuk menghindari terjadinya balap liar yang dapat merugikan banyak pihak, baik dari segi keselamatan maupun hukum.
“Kami berharap para remaja dapat lebih bijak dalam menyalurkan minatnya dan menghindari kegiatan yang dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain,” ungkapnya.
Dengan adanya perhatian lebih dari pihak legislatif dan penegakan hukum yang lebih tegas, Ismail yakin balap liar di Samarinda bisa diminimalisir, serta memberikan ruang bagi remaja untuk berkembang dengan cara yang positif dan sesuai dengan aturan.
Penulis Fara I Editor Eka Mandiri