Eksistensi.id Samarinda – Upaya mengurangi angka perceraian di Indonesia terus dilakukan, salah satunya dengan mewacanakan program kursus pranikah selama enam bulan bagi calon pengantin.
Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Novan Syahronny, menyambut baik kebijakan ini dan menyatakan dukungannya. Menurut Novan, persiapan pernikahan yang matang sangat penting dalam membangun rumah tangga yang harmonis dan mengurangi risiko perceraian.
Novan mengungkapkan bahwa banyak pasangan yang memasuki pernikahan tanpa pemahaman yang memadai tentang hak dan kewajiban dalam kehidupan rumah tangga, yang pada akhirnya berkontribusi pada tingginya angka perceraian yang mencapai 35 persen dari total pernikahan setiap tahunnya.
“Beberapa faktor utama penyebab perceraian di Indonesia, antara lain permasalahan ekonomi, perselisihan yang berkepanjangan, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dan ketidaksepahaman dalam pernikahan lintas agama,” ujarnya, Selasa (18/3/2025).
Olehnya, ia menegaskan pentingnya sosialisasi yang masif terkait kursus pranikah agar calon pengantin memahami pentingnya kesiapan mental dan finansial sebelum menikah.
“Masih banyak pasangan yang belum memiliki bekal cukup untuk menghadapi kehidupan rumah tangga. Kursus pranikah ini bisa menjadi solusi untuk memberikan pemahaman mendalam tentang pernikahan,” katanya.
Novan juga menambahkan bahwa pemerintah daerah akan berperan dalam memberikan masukan terhadap kurikulum kursus pranikah agar lebih sesuai dengan kebutuhan di daerah masing-masing.
Ia berharap jika diterapkan secara efektif, kualitas rumah tangga masyarakat Indonesia akan meningkat, dan angka perceraian dapat ditekan secara signifikan,Tutupnya.
Penulis Rizky Dani editor Redaksi eksistensi