Eksistensi.id, Samarinda — Tampilan baru Teras Samarinda memang mulai menarik perhatian dengan sentuhan estetika yang segar.
Namun, Komisi III DPRD Kota Samarinda mengingatkan bahwa keindahan visual tidak boleh mengesampingkan fungsi layanan publik dan aspek keselamatan sebagai prioritas utama dalam proyek revitalisasi kawasan tersebut.
Ketua Komisi III, Deni Hakim Anwar, menegaskan bahwa meski publik mengapresiasi kemajuan secara visual, proyek ini harus tetap memenuhi standar teknis, fungsionalitas, dan keamanan.
Ia menyebut bahwa hingga kini, progres Tahap II dan III masih relatif lambat, baru mencapai sekitar 15 persen.
“Kami tentu senang melihat tampilannya mulai membaik, tetapi yang kami dorong adalah bagaimana fasilitas ini benar-benar bisa digunakan secara aman, nyaman, dan tepat waktu,” ujar Deni, Jumat (11/7/25).
Menurutnya, keterlambatan pengerjaan sebagian disebabkan oleh hambatan teknis, seperti proses pengadaan material dan revisi desain akibat penyesuaian antara struktur baru dan lama. Kajian dari konsultan perencana pun dibutuhkan agar konstruksi tetap aman dan selaras.
“Penyesuaian teknis memang harus dilakukan hati-hati. Tapi jangan sampai itu mengganggu target penyelesaian. Harus ada percepatan dengan tetap menjaga kualitas,” tegasnya.
Deni juga merinci bahwa tahap pertama dengan nilai anggaran Rp24 miliar sudah memasuki tahap pemancangan, sementara tahap II dan III fokus pada pembangunan sayap kanan-kiri serta pemasangan atap. Tahap IV sendiri masih dalam proses kontrak.
Selain struktur utama, DPRD turut mencermati rencana pengembangan fasilitas pendukung, seperti lahan parkir di sisi barat yang akan menampung 30 unit mobil dan kendaraan roda dua.
“Parkir ini penting agar fungsi Teras Samarinda sebagai ruang publik tidak mengganggu arus lalu lintas sekitar. Estetika penting, tapi jangan sampai menyingkirkan fungsi,” jelasnya.
Komisi III menegaskan bahwa pengawasan terhadap proyek ini akan terus dilakukan agar hasilnya tidak hanya indah dipandang, tetapi juga benar-benar bermanfaat dan berkelanjutan bagi masyarakat kota.
“Revitalisasi ini harus jadi wajah baru Samarinda yang tidak hanya cantik, tapi juga ramah dan aman untuk masyarakat,” tutup Deni.(ADV)