Eksistensi.id, Samarinda – Anggota Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Harminsyah, menyuarakan keprihatinan atas masih kuatnya ketergantungan pasar kerja terhadap syarat pengalaman kerja, yang kerap menjadi penghalang utama bagi para lulusan baru untuk memperoleh pekerjaan.
Ia menilai bahwa syarat tersebut tidak selalu relevan untuk semua jenis pekerjaan dan tidak seharusnya menjadi momok yang membuat generasi muda kehilangan semangat bersaing.
Menurut Harminsyah, ketentuan mengenai dua hingga tiga tahun pengalaman kerja yang kerap dicantumkan dalam lowongan kerja sering kali bersifat administratif semata, bukan keharusan mutlak yang tak bisa dinegosiasikan.
“Berpengalaman itu biasa menjadi catatan dalam syarat calon tenaga kerja, tapi saya kira itu bukan mutlak berlaku walaupun disampaikan begitu,” tegasnya.
Ia mengingatkan bahwa banyak peluang sebenarnya terbuka bagi mereka yang berani mencoba dan tidak terpaku pada persyaratan awal.
Menurutnya, kunci utama adalah komunikasi aktif dan pendekatan personal kepada perusahaan.
“Jangan terlalu terpaku dengan syarat-syarat yang diberlakukan oleh perusahaan, kemudian kita mundur dan tidak mencoba. Banyak ikhtiar bisa dilakukan,” ujarnya.
Harminsyah juga menjelaskan bahwa kebutuhan terhadap pengalaman kerja sangat bergantung pada jenis posisi yang dilamar.
Ia membedakan antara pekerjaan teknis dan administratif dasar dengan posisi manajerial atau spesialis, yang memang lebih memerlukan latar belakang pengalaman.
“Ada pekerjaan-pekerjaan tertentu yang memang harus berpengalaman, terutama di tingkatan manajerial. Tapi kalau yang sifatnya operator atau hal-hal teknis, saya kira tidak,” jelasnya.
Dengan kondisi pasar kerja yang terus berkembang, Harminsyah menilai bahwa paradigma tentang pengalaman kerja juga harus berubah.
Ia menekankan bahwa keberanian, kesiapan belajar, dan kemampuan adaptasi kini menjadi kualitas yang semakin dicari oleh perusahaan.
Ia pun mendorong agar generasi muda di Samarinda terus meningkatkan kompetensi diri, tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga lewat pelatihan, magang, dan kegiatan produktif lainnya yang bisa menambah nilai tawar mereka di dunia kerja.(ADV)