Eksistensi.id, Samarinda- Isu tambang ilegal kembali mencuat, kali ini mengarah ke jantung kawasan konservasi di Samarinda, Hutan Pendidikan Universitas Mulawarman (Unmul).
Anggota DPRD Kalimantan Timur, Sarkowi V Zahry, menyatakan kekhawatirannya atas dugaan aktivitas penambangan tanpa izin di wilayah yang seharusnya steril dari eksploitasi.
“Hutan pendidikan bukan tempat untuk ditambang. Ini tempat belajar, tempat penelitian, dan paru-paru kota,” ujarnya baru-baru ini.
Sarkowi mengungkapkan bahwa Kapolda Kaltim telah memerintahkan jajarannya untuk turun ke lapangan. Tim investigasi gabungan akan dibentuk, terdiri dari unsur kepolisian, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK), serta pihak kampus Unmul sendiri.
Hutan seluas ribuan hektare itu selama ini dikenal sebagai kawasan konservasi tropis yang menyimpan keanekaragaman hayati khas Kalimantan.
“Jika aktivitas tambang benar terjadi, dikhawatirkan akan mengakibatkan kerusakan serius pada ekosistem, termasuk hilangnya flora dan fauna endemik,” ujarnya
“Ini bukan hanya soal lingkungan. Ini soal masa depan pendidikan, generasi muda, dan kualitas hidup masyarakat Samarinda secara luas,” tambah Sarkowi.
Ia juga menyinggung bahwa ini bukan kasus pertama. Beberapa tahun lalu, kawasan pertanian milik institusi pendidikan lain juga pernah mengalami hal serupa, namun hingga kini belum ada pelaku yang ditangkap.
Sarkowi menegaskan bahwa selain penindakan, pencegahan dan edukasi terhadap pentingnya kawasan konservasi juga harus diperkuat.
“Jangan tunggu rusak dulu baru bergerak,” pungkasnya.
Penulis : Nurfa | Editor : Eka Mandiri