Eksistensi.id, Samarinda – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dinilai belum sepenuhnya optimal dalam membangun fondasi pendidikan karakter, jika hanya berfokus pada siswa. Komisi IV DPRD Kota Samarinda mendorong agar peran keluarga mulai diintegrasikan sejak hari pertama anak masuk sekolah.
Anggota Komisi IV, Ismail Latisi, mengusulkan agar pelaksanaan MPLS ke depan mencakup program “Parenting Day”, yang melibatkan orang tua siswa secara langsung terutama di hari terakhir kegiatan MPLS.
“Selama ini MPLS hanya menyentuh siswa. Padahal, banyak kebiasaan positif yang dicanangkan Kemendikbud justru harus dibentuk dan dipraktikkan di rumah,” ujar Ismail.
Menurutnya, kehadiran orang tua dalam MPLS akan membuka ruang komunikasi awal antara pihak sekolah dan keluarga, sekaligus memperjelas peran masing-masing dalam mendidik anak.
“Ketika orang tua paham pendekatan pendidikan sekolah, mereka bisa ikut mengawal prosesnya di rumah. Kolaborasi ini krusial agar pendidikan karakter tidak berhenti di gerbang sekolah,” jelasnya.
Pernyataan ini disampaikannya usai melakukan inspeksi ke beberapa sekolah di Samarinda, seperti SDN 067, SMPN 22, dan SMPN 2. Ia mengapresiasi pelaksanaan MPLS yang berjalan tertib, namun menilai masih minim inovasi yang menyentuh peran keluarga.
Ia menekankan bahwa program tujuh kebiasaan positif yang selama ini dijalankan sekolah tidak akan berhasil tanpa dukungan kuat dari rumah.
“Sekolah bisa menanamkan nilai, tapi yang menyiram dan merawatnya setiap hari adalah keluarga. Sinergi ini yang harus dibangun sejak awal tahun ajaran,” tuturnya.
Ismail berharap agar ke depan, sekolah-sekolah di Samarinda mulai merancang format MPLS yang lebih inklusif dan menyeluruh tidak hanya mengurus administrasi siswa, tapi juga menyambut keluarga sebagai mitra pendidikan sejak hari pertama.(ADV)