Eksistensi.id, Samarinda – Kejuaraan Nasional Kurash 2025 yang digelar di Gelora Kadrie Oening, Samarinda, tak hanya menampilkan adu teknik dari ratusan atlet, tapi juga menyuarakan tekad Kalimantan Timur (Kaltim) untuk menjadikan Kurash sebagai cabang olahraga unggulan yang mampu bersaing hingga level internasional.
Hal ini ditegaskan oleh Sapto Setyo Pramono, anggota DPRD Kaltim yang dipercaya menjabat sebagai Ketua Federasi Kurash Seluruh Indonesia (Ferkushi) Kalimantan Timur (Kaltim).
Menurutnya, momentum Kejurnas bukan hanya menjadi ajang perebutan medali, melainkan juga langkah strategis dalam pembinaan jangka panjang.
“Kejurnas ini bukan hanya soal menang. Ini tentang bagaimana kita membentuk sistem pembinaan yang konsisten dan berorientasi pada prestasi jangka panjang,” ujar Sapto, Kamis (19/6/25).
Sebanyak 187 atlet dari 20 provinsi ambil bagian dalam Kejurnas yang berlangsung selama empat hari, dari 17 hingga 20 Juni 2025. Mereka bertanding dalam tiga kategori utama, kadet, junior, dan senior. Kalimantan Timur (Kaltim) sendiri menurunkan 36 atlet andalan yang siap menunjukkan kekuatan tuan rumah.
Sapto menjelaskan, dari total 25 provinsi yang sempat terdaftar, lima tidak hadir. Meski demikian, jumlah kontingen yang bertanding tetap mencerminkan skala nasional dan menjadi indikator penting dalam melihat perkembangan Kurash di berbagai daerah.
“Ini ajang seleksi nasional untuk kejuaraan internasional seperti Kejuaraan Asia 2025 di Korea Selatan, serta bagian dari persiapan menuju Kusea Championship, Asian Games 2026, dan PON 2028,” jelasnya.
Dalam kapasitasnya sebagai legislator, Sapto turut mendorong keterlibatan pemerintah daerah dan parlemen dalam mendukung olahraga daerah, baik dari segi pendanaan, program pembinaan, maupun fasilitas.
Ia menegaskan bahwa keberhasilan olahraga tidak bisa hanya dibebankan pada organisasi cabang olahraga semata.
“Kita butuh sinergi. DPRD, pemerintah, pelatih, dan pengurus semua harus terlibat. Tanpa dukungan kebijakan, tidak akan ada kontinuitas dalam prestasi,” tegasnya.
Komitmen Sapto terhadap pengembangan Kurash tak berhenti pada pelaksanaan Kejurnas.
Ia mengungkapkan bahwa pihaknya sudah menyiapkan program pelatihan khusus selama dua bulan dengan pelatih dari Uzbekistan, yang akan datang langsung ke Samarinda untuk melatih para atlet Kaltim secara intensif.
“Kami siapkan pelatih dari Uzbekistan untuk langsung melatih di sini. Metode ini lebih efektif dan langsung menyentuh kebutuhan teknis atlet di lapangan,” ungkapnya.
Sapto menilai bahwa Kurash bisa menjadi wajah baru olahraga prestasi Kaltim, asalkan dikelola dengan serius dan mendapat dukungan yang menyeluruh.
“Kita ingin jadikan Kurash sebagai ikon baru prestasi olahraga di Kalimantan Timur. Bukan hanya karena jadi tuan rumah, tapi karena kita siap membangun sistem yang berkelanjutan,” tutupnya.(ADV)
Penulis : Nurfa | Editor : Redaksi