Foto Lurah Melayu, Aditya Rakhman
eksistensi.id.Kukar – Di tengah keterbatasan anggaran, Kelurahan Melayu di Kecamatan Tenggarong membuktikan bahwa upaya perbaikan gizi masyarakat tetap dapat berjalan efektif melalui semangat gotong royong dan kolaborasi lintas sektor.
Dengan memanfaatkan dapur milik PKK, pemenuhan gizi bagi balita dan ibu hamil terus digerakkan secara konsisten. Program ini merupakan hasil sinergi antara kelurahan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kukar, serta Puskesmas setempat.
Fokus utamanya adalah penyediaan makanan sehat yang disalurkan melalui Posyandu dan menyasar kelompok rentan sejak masa kehamilan.
Lurah Melayu, Aditya Rakhman, menyebut bahwa keberhasilan program ini tidak bergantung pada besarnya anggaran, tetapi pada kemauan besar dari semua pihak yang terlibat.
Peran kader Posyandu menjadi sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan, mulai dari pendataan hingga distribusi makanan bergizi sesuai arahan tenaga kesehatan.
“Kami bisa berjalan karena dukungan warga dan semangat kader yang luar biasa. Tanpa mereka, program ini tidak akan hidup,” ujarnya pada Selasa (15/7/2025).
Aditya menambahkan bahwa kekuatan utama dari program ini justru terletak pada pendekatan berbasis komunitas. Kader Posyandu yang merupakan bagian dari lingkungan warga, dinilai lebih efektif dalam menyampaikan pesan-pesan gizi kepada sasaran.
“Pendekatan dari orang yang dikenal itu jauh lebih mudah diterima. Dan itu jadi kekuatan kami di lapangan,” tutupnya.(adv)