Eksistensi.id, Samarinda — Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang kerap terjadi di Kota Balikpapan dinilai bukan sekadar gangguan sementara, tetapi menjadi tanda darurat bagi perlunya reformasi distribusi energi di tingkat daerah.
Anggota Komisi I DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), La Ode Nasir, menyuarakan perlunya pembenahan menyeluruh terhadap sistem penyediaan BBM, terutama dari aspek pemerataan akses dan pembukaan iklim persaingan usaha.
“Kita tidak bisa terus bergantung pada satu operator. Ketika distribusi dikuasai satu badan usaha, masyarakat tidak punya alternatif saat terjadi kekosongan,” tegas La Ode, Senin (30/6/25).
Sebagai wakil rakyat dari daerah pemilihan (Dapil) Balikpapan, La Ode menilai kelangkaan BBM yang kerap muncul di jam sibuk maupun malam hari adalah gejala dari sistem yang tidak adaptif.
Menurutnya, penyelesaian masalah bukan hanya pada suplai, tapi juga pada struktur pasar yang belum terbuka.
Untuk itu, ia mendorong agar pemerintah memberi ruang lebih luas bagi perusahaan lain seperti Shell, Vivo Energy, BP-AKR, hingga ExxonMobil untuk masuk ke Balikpapan dan bersaing secara sehat dalam pasar distribusi BBM.
“Persaingan sehat itu kunci perbaikan layanan. Kalau cuma satu pemain, kita akan terus melihat antrean panjang dan stok yang tidak stabil,” katanya.
Masalah lain yang ia soroti adalah keterbatasan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang beroperasi 24 jam. Kondisi ini memperburuk situasi, terutama di malam hari ketika masyarakat tetap membutuhkan akses energi.
“Saat ini hanya beberapa SPBU yang buka 24 jam, jelas tidak cukup. Pemerintah harus aktif mendorong investasi dan mempermudah perizinan pendirian SPBU baru,” ujarnya.
La Ode menilai pemerintah daerah memiliki peran strategis dalam menciptakan ekosistem distribusi energi yang adil dan berkelanjutan. Dengan memberikan kemudahan izin usaha dan mempercepat proses perizinan bagi SPBU baru, ia yakin distribusi BBM akan lebih merata, termasuk di wilayah padat penduduk yang selama ini kurang terlayani.
“Kalau sistem layanan dibenahi dan kompetitor baru diberi ruang, kelangkaan BBM bisa ditekan, dan masyarakat akan menikmati layanan yang lebih baik dan stabil,” tandasnya.(ADV)