Eksistensi.id, Samarinda – Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Sarkowi V Zahry, mengingatkan pemerintah agar tidak mengabaikan ancaman penyakit sosial yang mulai muncul di sekitar kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Salah satu persoalan yang disorot serius adalah maraknya praktik prostitusi yang kini mulai terlihat dan meresahkan masyarakat lokal.
Menurutnya, kehadiran IKN sebagai simbol peradaban dan pusat pemerintahan masa depan Indonesia harus bebas dari praktik-praktik menyimpang yang dapat merusak tatanan sosial. Ia mengajak semua pihak, termasuk Pemprov Kaltim dan Otorita IKN, untuk bersinergi menangani masalah ini sejak dini.
“Fenomena prostitusi yang muncul di sekitar IKN ini tidak bisa kita anggap biasa. Kalau dibiarkan, dampaknya akan luas, terutama pada struktur sosial masyarakat lokal,” ujarnya, Senin (22/7/2025).
Sarkowi menekankan bahwa penanganan harus dilakukan secara komprehensif, tidak hanya sebatas penindakan, tapi juga menyentuh sisi preventif dan kuratif. Salah satunya melalui edukasi kepada masyarakat, agar tidak tergoda terlibat dalam aktivitas tersebut, baik sebagai pelaku maupun konsumen.
“Jangan sampai warga lokal tergiur. Edukasi perlu digencarkan agar masyarakat tidak terpengaruh atau menjadi bagian dari praktik semacam itu,” lanjutnya.
Politisi asal Fraksi Golkar itu juga mendorong aparat penegak hukum untuk bertindak lebih proaktif dengan melakukan razia intensif dan mengungkap jaringan mucikari yang beroperasi di wilayah tersebut.
“Mucikari dan jaringan yang mengatur ini harus dicari dan diproses hukum. Tidak bisa dibiarkan. Harus ada razia besar-besaran dan penindakan nyata,” tegasnya.
Ia mengingatkan, jika tidak dikendalikan sejak awal, masalah prostitusi bisa menjadi bom waktu sosial di kawasan penyangga dan inti IKN. Oleh karena itu, ia mendorong kerja sama lintas sektor yang solid dalam mengatasi persoalan ini.
“Jangan tunggu meledak. Ini saatnya kita cegah dan tindak tegas agar tidak mencoreng citra IKN ke depan,” tutup Sarkowi.(ADV)