Foto Kades Loa Raya, Martin
Eksistensi.id.Kukar – Desa Loa Raya, Kecamatan Tenggarong Seberang, terus menunjukkan kemajuan pesat dalam pembangunan desa. Setelah resmi berstatus sebagai Desa Mandiri pada 2024, pemerintah desa kini fokus menjaga keberlanjutan capaian tersebut dengan mengembangkan sektor ekonomi masyarakat dan infrastruktur dasar.
Kepala Desa Loa Raya, Martin, menyebut bahwa capaian ini bukan hasil kerja satu pihak, melainkan buah dari kolaborasi dan semangat gotong royong seluruh elemen masyarakat desa.
“Pencapaian ini menjadi bukti nyata dari kerja keras bersama antara pemerintah desa dan masyarakat dalam menciptakan perubahan yang berkelanjutan,” ujarnya, pada Selasa (8/7/2025).
Tak hanya membangun secara fisik, Loa Raya juga mendorong penguatan ekonomi warganya. Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah penyaluran bantuan kambing dalam jumlah besar yang berasal dari Dana Desa.
“Kami tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga memikirkan bagaimana masyarakat bisa mandiri secara ekonomi. Oleh karena itu, kami menyalurkan bantuan kambing untuk memperkuat ketahanan pangan warga,” kata Martin.
Bantuan tersebut diyakini akan berdampak pada ketahanan pangan keluarga serta membuka peluang ekonomi baru berbasis peternakan di tingkat rumah tangga.
Selain itu, pemerintah desa juga aktif menjalankan berbagai program pemberdayaan masyarakat lainnya demi mendorong kemandirian.
Dalam hal infrastruktur sosial, Desa Loa Raya kini telah memiliki berbagai fasilitas umum seperti lapangan sepak bola, lapangan voli, hingga gedung bulu tangkis. Fasilitas ini tidak hanya menjadi ruang kegiatan olahraga, tetapi juga pusat interaksi sosial dan penguatan partisipasi warga.
Langkah selanjutnya yang kini tengah digarap adalah pembangunan pasar desa. Proses pematangan lahan telah dimulai, dengan target penyelesaian pasar pada tahun 2026.
Pemerintah desa berharap pembangunan tersebut mendapat dukungan dari organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
“Pasar ini akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru bagi masyarakat. Kami berharap pembangunan pasar desa ini dapat selesai pada tahun 2026,” ucap Martin.
Keberhasilan Loa Raya juga ditopang oleh posisinya yang strategis, dekat dengan pusat pemerintahan Kabupaten Kutai Kartanegara. Meski berada di wilayah tengah, desa ini tidak ingin tertinggal dari desa-desa lain yang berada di hulu.
“Ini soal harga diri. Kami berkomitmen untuk bangkit bersama, bersama seluruh perangkat desa dan lembaga kemasyarakatan. Tujuan akhir kami jelas, masyarakat yang sejahtera dan desa yang benar-benar mandiri,” tegasnya.(adv)