Eksistensi.id, Samarinda — Persoalan lingkungan di kawasan penyangga Jalan Tol Balikpapan–Samarinda kembali mencuat, namun kali ini disorot dari sisi lemahnya koordinasi dan pemeliharaan infrastruktur.
Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Nurhadi Saputra, menegaskan perlunya kolaborasi lintas sektor dalam menjaga fungsi drainase sebagai bagian vital dari sistem penanggulangan banjir.
Sorotan ini mencuat usai dirinya melakukan inspeksi ke kawasan pintu keluar tol Manggar, Balikpapan Timur.
Ia mendapati saluran air di sisi jalan tol tertutup oleh endapan lumpur dan ditumbuhi vegetasi liar, yang mengakibatkan aliran air tersumbat dan memicu banjir ketika hujan deras.
“Ini bukan hanya soal teknis drainase, tapi juga soal kepedulian dan sinergi. Kalau tidak ada komunikasi yang solid antara pemerintah daerah, pengelola tol, dan masyarakat, maka masalah ini akan terus berulang,” ujar Nurhadi, Kamis (17/7/25).
Ia mengungkapkan bahwa saluran tersebut bukan hanya melayani area sekitar tol, tapi juga menjadi jalur utama pembuangan air dari kawasan Balikpapan Timur dan sebagian Balikpapan Utara. Ketika tersumbat, limpasan air mengancam pemukiman warga.
Beruntung, setelah dilakukan koordinasi dengan pihak balai jalan, pembersihan segera dilakukan. Namun Nurhadi menegaskan, tindakan darurat semacam ini tidak boleh jadi solusi satu-satunya.
“Yang dibutuhkan bukan sekadar aksi reaktif, tetapi perencanaan jangka panjang dan pembagian tanggung jawab yang jelas. Jangan sampai banjir dianggap sebagai hal musiman yang biasa saja,” tegas politisi dari daerah pemilihan Balikpapan itu.
Ia juga menyerukan keterlibatan aktif warga, khususnya dalam menjaga kebersihan lingkungan sekitar drainase. Menurutnya, tanggung jawab terhadap infrastruktur publik harus dipikul bersama, bukan hanya dibebankan pada pemerintah.
“Banjir bukan hanya persoalan teknis. Ini adalah tanda bahwa kita belum cukup kuat dalam membangun sistem yang terintegrasi dan kolaboratif. Saya harap ini jadi momentum untuk memperbaiki pola kerja antarinstansi,” tutupnya.(ADV)