Eksistensi.id.Samarinda: Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik, mengarahkan fokus pembangunan ekonomi di Bumi Etam ke sektor pariwisata dan perkebunan sebagai langkah strategis untuk mendiversifikasi pendapatan daerah.
Selain dari sektor pertambangan yang masih mendominasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kaltim, Pj Gubernur melihat potensi besar pada kekayaan alam dan budaya provinsi tersebut.
Meski sektor pertambangan masih menjadi tulang punggung Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kaltim, Pj Gubernur Akmal Malik memandang perlunya pengembangan sektor lain sebagai upaya diversifikasi pendapatan.
Dalam keterangannya, Akmal Malik menyampaikan rasa syukurnya terhadap produksi tambang migas yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan daerah.
Namun, ia juga menekankan pentingnya mengoptimalkan sektor-sektor lain, terutama pariwisata, pertanian, dan pangan.
“Kita bersyukur karena kita punya produksi tambang migas yang bagus sehingga pendapatan kita bagus, tapi ada juga sektor lain yang harus kita garap seperti pangan, pariwisata, dan pertanian yang harus kita garap,” ujar Akmal Malik (9/1/2023).
Provinsi Kaltim memiliki potensi pariwisata yang melimpah, ditunjang oleh keberagaman alam, dari hutan hujan tropis hingga laut, serta keberagaman budaya.
Akmal Malik menyatakan bahwa sektor pariwisata dapat menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
“Kita jangan hanya terpaku pada satu tingkat pendapatan saja. Kita berharap para birokrasi melihat peluang lain tidak hanya di pertambangan, tapi pariwisata, pertanian, dan lain-lain,” tegasnya.
Dengan rencana pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kaltim, sektor pariwisata semakin penting dan menjadi magnet bagi wisatawan baik dari dalam negeri maupun mancanegara.
Akmal Malik mengingatkan bahwa pendapatan dari sektor pertambangan memiliki batas waktunya, dan diversifikasi ekonomi merupakan langkah bijak untuk memastikan keberlanjutan pembangunan.
“Kita sekali lagi jangan terlena dari pendapatan dari migas aja apalagi dengan datangnya IKN ini ada 1400 jiwa mereka butuh makan, pariwisata, pangan,” paparnya.
Akmal Malik mendorong kerjasama antara Pemerintah Provinsi dan kabupaten/kota di Kaltim dalam mengembangkan sektor pariwisata.
Ia juga mengajak birokrasi untuk turun ke lapangan, memahami potensi pariwisata di setiap daerah, dan berkolaborasi untuk pengembangan yang berkelanjutan.
“Kita berharap birokrasi rajin-rajin turun ke lapangan. Kita memang mendapatkan pendapatan dari tambang. Tapi tambang ada batas waktunya. Kita harap ada peluang lain lagi selain pertambangan,” pungkasnya dengan optimisme.
Penulis Frida l editor eka mandiri