Foto Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Kukar periode 2024-2029, Aulia Rahman Basri – Rendy Solihin di Pendopo Odah Etam, Kota Samarinda, Senin (23/06/2025).
Eksistensi.id.Kukar – Setelah melalui proses politik yang panjang dan penuh dinamika, Aulia Rahman Basri dan Rendy Solihin akhirnya resmi dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) periode 2025–2030, Senin (23/6/2025) di Pendopo Odah Etam, Samarinda.
Pelantikan ini menjadi titik awal pemerintahan baru yang menegaskan kesinambungan program unggulan tanpa jeda dengan nama baru Kukar Idaman Terbaik.
Menjawab sejumlah pertanyaan pasca pelantikan, Aulia menegaskan bahwa pemerintahan yang ia pimpin tidak mengenal masa tunggu 100 hari kerja.
“Konsep 100 hari kerja itu tidak relevan. Kami tidak pakai istilah itu. Sejak hari pertama kami langsung tancap gas,” ujar Aulia kepada awak media.
Menurutnya, program-program prioritas telah langsung digerakkan, termasuk peningkatan jumlah nelayan penerima manfaat Program Nelayan Produktif dari 25 ribu menjadi 100 ribu.
“Meski RPJMD baru masih dalam proses, kami tetap menjalankan program yang sudah ada. Kami tetap berpedoman pada RPJMD lama dan RPGPD,” katanya.
Aulia juga menjawab pertanyaan soal persepsi masyarakat terhadap jadwal pelantikan yang terkesan mendadak.
“Kami pun baru menerima undangan pelantikan semalam, sekitar jam 10 malam. Ini karena harus menyesuaikan jadwal retret. Jadi mohon teman-teman media bisa bantu sampaikan, ini bukan karena kami buru-buru, tapi karena agenda sudah terjadwal,” jelasnya.
Setelah pelantikan, Aulia dan Rendy dijadwalkan bergabung dalam retret kepala daerah se-Kalimantan Timur. Meski begitu, Aulia berjanji akan segera membuka ruang dialog dengan masyarakat dan media.
“Kalau saya punya waktu lebih, orang pertama yang ingin saya temui adalah teman-teman pers. Karena pers adalah penyambung lidah rakyat, yang tahu betul masalah di lapangan,” tuturnya.
Lebih lanjut Aulia juga menyampaikan komitmennya terhadap pembangunan infrastruktur sebagai kunci peningkatan produktivitas masyarakat.
“Pak Wakil sudah menghitung, untuk membenahi semua infrastruktur di Kukar butuh lebih dari Rp 40 triliun. Tapi kita akan fokus skala prioritas,” ujarnya.
Di akhir pernyataannya, ia kembali menegaskan bahwa kemenangan pasangan Aulia-Rendy dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU) lalu bukan hanya soal figur, tapi soal kesinambungan visi.
“Yang diganti hanya orangnya, bukan janjinya. Komitmen kami tetap sama, yaitu mewujudkan Kukar Idaman Terbaik di lapangan,” tutupnya.{adv}