Pemprov Kaltim Dorong Pengembangan Produksi Pisang untuk Pasar Internasional

Eksistensi.id.Samarinda: Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terus berupaya memacu peningkatan produksi dan pengembangan komoditas pisang di daerah guna memenuhi permintaan pasar internasional yang semakin meningkat.

Dalam jumpa pers yang digelar hari Jumat (16/2), Kepala Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Kaltim, Siti Farisyah Yana, mengungkapkan antusiasme pasar internasional terhadap pisang dan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan produksi.

terhadap komoditas pisang, mendorong pihaknya untuk terus memacu peningkatan produksi dan pengembangannya.

“Kami melihat antusiasme luar biasa dari pasar internasional terhadap pisang, jadi kami sedang berusaha untuk meningkatkan produksi dan pengembangannya,” ujar Yana dalam jumpa pers di Ruang WIEK Diskominfo Kaltim, Jumat (16/2).

Yana menambahkan bahwa pada tahun 2024, sudah banyak kontrak kerjasama yang dibuat dengan para petani, termasuk kerjasama bisnis dengan Eropa.

“Kaltim juga telah berhasil menjalin kerjasama dengan Korea dalam upaya meningkatkan pasar komoditas pisang,” ungkapnya.

Selain itu, ia menyebut bahwa pemerintah juga tengah mengembangkan sentra kawasan pisang di beberapa daerah, termasuk Kutai Timur, Kutai Kartanegara, Berau, dan Paser.

“Kawasan Kutai Timur telah menjadi percontohan yang baik dan akan diikuti oleh daerah lain,” imbuhnya.

Data dari Dispan TPH Kaltim menunjukkan luas panen dan target produksi pisang di beberapa daerah.

Yana menjelaskan di Kutai Timur, luas panen yang dikembangkan mencapai 1,317 Ha dengan target produksi 98,775 ton, sementara di Kutai Kartanegara, luas panen 762,97 Ha dengan target produksi 57.223 ton sedangkan di Berau, luas panen mencapai 295,61 Ha dengan target produksi 22.171 ton, dan di Paser, luas panen 1,010 Ha dengan target produksi 75.750 ton.

“Pada tahun 2021, Kaltim telah mengekspor sebanyak 1.265 ton pisang ke Malaysia, Taiwan, Kanada, dan Yunani, sementara kebutuhan rata-rata Kaltim sendiri adalah 30 ton per hari,” jelasnya.

Terakhir ia mengatakan keberhasilan Kaltim dalam mengembangkan kawasan pisang juga menarik minat dari daerah lain di Indonesia, seperti Sulawesi Selatan, yang telah membeli 2 juta bibit benih pisang. Ini menandai adopsi model pengembangan yang sukses dan potensial untuk diikuti oleh daerah-daerah lain di Indonesia.

“Dengan upaya terus menerus dalam pengembangan produksi pisang dan ekspansi pasar internasional, Kaltim berharap dapat memperkuat posisinya sebagai salah satu sentra produksi pisang terkemuka di Indonesia serta meningkatkan kesejahteraan petani dan ekonomi daerah secara keseluruhan,” tandasnya.

Penulis Frida l editor eka mandiri

Diskominfo Kaltim