Wakil Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Samri Shaputra (foto: Diba/ Eksistensi.id)
Eksistensi.id.Samarinda: Berbagai macam proyek pembangunan yang tengah berjalan di Kota Samarinda menjadi perhatian bagi para jajaran legislator setempat . Pasalnya, penyelesaikan proyek tersebut dinilai banyak yang tak sesuai dengan target yang ditetapkan dan menimbulkan beberapa permasalahan sosial.
Saat ini, diketahui sejumlah proyek pembangunan di kota Samarinda sedang berjalan, seperti seperti revitalisasi Pasar Pagi, GOR Segiri, pembangunan Terowongan, dan Teras Samarinda.
Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Samri Shaputra menyebutkan, beberapa dari proyek yang sedang berjalan tidak mencapai target penyelesaian yang seharusnya rampung pada akhir 2023.
“Kita paham keinginan Andi harun selaku Wali Kota Samarinda ingin menyelesaikan proyek sebelum masa jabatannya berakhir, tapi saya menilai jika sejumlah proyek ini terkesan dipaksakan,” Kata Samri Saputra.
Lebih lanjut, selain menyoroti permasalahan ketidaksesuaian waktu penyelesaian beberapa proyek, ia juga menyoroti pembangunan Pasar pagi yang saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda masih terkendala oleh permasalahan yang melibatkan 48 pemilik ruko dengan sertifikat hak milik (SHM), di Jalan Mas Tumenggung.
“Pembangunan harus memiliki perencanaan matang, termasuk dampak sosialnya. Jangan sampai program yang dijalankan hanya menghabiskan waktu untuk menyelesaikan berbagai permasalahan sosial yang muncul,” Ungkapnya.
Namun, ia mengakui bahwa pihaknya mendukung seluruh pembangunan yang dilakukan oleh Pemkot Samarinda, demi memberikan kenyamanan bagi masyarakat, serta mengubah wajah kota menjadi lebih baik dan tertata.
“Saya cukup khawatir hasil akhir dari pembangunan menjadi kurang maksimal, karena pekerjaannya terburu-buru. Tapi kita berharap pemerintah menuntaskan masalah dan dampak yang terjadi agar tidak menimbulkan masalah baru,” Pungkasnya.
Penulis Faradiba | Editor Eka Mandiri