Eksistensi.id, Samarinda — Dukungan terhadap kebijakan Zero Tambang kembali disuarakan DPRD Kota Samarinda. Sekretaris Komisi I, Ronald Lonteng, menegaskan bahwa penghentian aktivitas tambang di wilayah kota merupakan langkah strategis untuk memperbaiki tata ruang dan mengurangi risiko banjir.
“Program Zero Tambang ini harus kita dukung penuh. Ini bukan hanya soal larangan tambang, tapi bagian dari upaya besar untuk menjaga kota dari ancaman banjir,” ujar Ronald.
Ia menyebut, sejak lama pemerintah telah mensosialisasikan rencana penghentian tambang dalam kota. Karena itu, perusahaan tambang seharusnya sudah mulai berbenah, terutama yang izinnya akan berakhir sebelum kebijakan resmi berlaku pada 2026.
“Pemkot sudah menyampaikan sosialisasi dari tahun-tahun sebelumnya. Jadi mestinya tidak ada alasan bagi perusahaan untuk tidak siap. Mereka harus mulai menyesuaikan diri,” tegasnya.
Lebih lanjut, Ronald menyoroti pentingnya mengalihkan fungsi lahan bekas tambang.
Ia menilai kawasan tersebut bisa dimanfaatkan sebagai daerah resapan air yang akan sangat membantu menekan volume limpasan air saat musim hujan.
“Alih fungsi lahan eks tambang menjadi kawasan serapan air adalah langkah logis. Kita tidak bisa biarkan lubang tambang terbengkalai begitu saja,” tambahnya.
Menurut Ronald, inisiatif ini bukan hanya untuk menjawab kebutuhan jangka pendek, tetapi sebagai investasi jangka panjang dalam pengelolaan ruang kota yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.(ADV)