Eksistensi.id, Samarinda – Isu transparansi dalam pelaksanaan program Gratispol di Kalimantan Timur (Kaltim) kembali menjadi sorotan. Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Sarkowi V. Zahry, menyambut positif diskusi publik yang digelar mahasiswa BEM FISIP Universitas Mulawarman (Unmul) dan menilai forum semacam itu sebagai bentuk kontrol sosial yang sehat terhadap kebijakan pemerintah.
Ia menyebut, keterlibatan mahasiswa dan publik dalam mengkritisi dan mengevaluasi program pemerintah merupakan bagian dari hak demokratis yang harus dijaga.
“Saya memberikan apresiasi karena ini bagian dari hak publik terkait kebijakan publik. Publik punya hak untuk tahu, memberikan masukan, dan menyampaikan evaluasi,” ujarnya, Kamis (3/7/2025).
Sarkowi melihat bahwa kegiatan diskusi semacam ini sangat relevan untuk mengurai berbagai persoalan yang masih mengiringi pelaksanaan Gratispol. Salah satu sorotan utamanya adalah masih kurangnya akses publik terhadap informasi detail penerima beasiswa.
“Dari pertanyaan-pertanyaan mahasiswa, saya menangkap bahwa status penerima sebelumnya masih jadi pertanyaan. Padahal itu sudah diumumkan, tapi kenyataannya belum semua bisa diakses atau diketahui publik,” ungkapnya.
Melihat persoalan ini, Sarkowi mendorong Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) dan Dinas Pendidikan Provinsi Kaltim untuk segera mengambil langkah konkret. I
Ia meminta agar komunikasi publik diperkuat dan saluran informasi diperluas, tak hanya melalui forum resmi, tetapi juga lewat platform digital yang mudah diakses masyarakat.
“Saya sudah sampaikan agar informasi dan sosialisasi diperbanyak. Buka lebih banyak saluran komunikasi, bukan hanya tatap muka tapi juga lewat media sosial. Bahkan saya sarankan langsung: kenapa tidak bikin sesi live supaya masyarakat bisa interaksi langsung?” tuturnya.
Menurut Sarkowi, interaksi dua arah antara pemerintah dan masyarakat, terutama generasi muda, sangat penting untuk memastikan program-program publik seperti Gratispol berjalan sesuai tujuan dan tetap dalam pengawasan bersama.(ADV)
Penulis : Nurfa | Editor: Redaksi