Eksistensi.id, Samarinda – Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur, Subandi, mengingatkan pentingnya pengelolaan layanan dasar, khususnya sistem parkir, di Samarinda yang kini menjadi kota penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).
Menurutnya, kesiapan kota tidak hanya dilihat dari pembangunan infrastruktur besar, tetapi juga dari kualitas pelayanan sehari-hari yang langsung dirasakan masyarakat dan pengunjung.
“Mobilitas yang tinggi membuat Samarinda menjadi wajah pertama yang dilihat banyak orang, terutama para pendatang. Jika pengelolaan parkir masih berantakan dan juru parkir liar masih marak, tentu akan menciptakan kesan negatif,” ujar Subandi.
Ia menyoroti maraknya praktik juru parkir liar di beberapa titik strategis yang berpotensi merusak citra kota.
Subandi menilai Dinas Perhubungan Samarinda perlu mengambil langkah tegas untuk menertibkan dan menghilangkan praktik tersebut demi kenyamanan bersama.
Walau mengapresiasi upaya pemerintah kota yang mulai menerapkan sistem parkir nontunai, Subandi menilai pelaksanaannya belum optimal.
Ia menyebut lemahnya pengawasan dan kurangnya evaluasi rutin menjadi kendala utama.
“Sistem teknologi canggih tidak akan efektif tanpa pengawasan yang ketat. Pemerintah harus lebih tegas dalam mengelola ini,” tegasnya.
Sebagai kota yang mendapat sorotan nasional, Samarinda wajib menunjukkan keseriusan dalam memperbaiki tata kelola layanan publik, termasuk pengelolaan parkir.
Subandi menekankan bahwa kesan pertama yang positif bagi para pendatang merupakan bagian penting dari kesiapan menyambut kehadiran IKN.
Ia pun mendorong Pemerintah Kota Samarinda untuk segera membenahi sistem parkir menjadi lebih tertib, profesional, dan terintegrasi. Langkah ini bukan hanya demi kenyamanan warga, tetapi juga sebagai komitmen nyata mendukung suksesnya pembangunan IKN.
“Pengelolaan parkir yang baik harus tercapai agar Samarinda bisa menjadi kota yang nyaman dan ramah bagi semua, terutama saat menyambut era baru sebagai penyangga IKN,” tutup Subandi.(ADV)
Penulis : Nurfa | Editor: Eka Mandiri