Eksistensi.id, Samarinda – Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur, Syarifatul Sya’diah, menegaskan bahwa keberhasilan transformasi ekonomi di Kabupaten Berau sangat bergantung pada kekompakan berbagai pemangku kepentingan, khususnya dalam mengembangkan sektor pariwisata sebagai pilar baru ekonomi daerah.
Syarifatul menyatakan bahwa selama ini Berau terlalu bergantung pada sektor tambang.
Ia menilai saatnya dilakukan perubahan arah pembangunan dengan menonjolkan potensi yang lebih berkelanjutan, seperti pariwisata, pertanian, dan kelautan.
“Pariwisata bisa jadi tulang punggung ekonomi baru Berau, tapi kita tidak bisa bekerja sendiri. Perlu sinergi dari semua lini, termasuk pelaku usaha dan masyarakat,” ujarnya.
Ia menyambut baik langkah Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang mulai mendorong pembangunan infrastruktur penunjang sektor wisata.
Namun ia mengingatkan, pembangunan fisik saja tidak cukup jika tidak dibarengi dengan kerja sama aktif dari sektor swasta dan masyarakat lokal.
Menurutnya, korporasi yang beroperasi di daerah juga perlu memiliki visi yang sejalan dengan arah kebijakan pembangunan daerah, termasuk dukungan terhadap program-program pengembangan pariwisata yang kini mulai digarap oleh pemerintah provinsi.
Syarifatul juga mencermati bahwa sektor pertanian dan kelautan sebenarnya memiliki prospek besar, namun belum digarap secara serius.
Ia menekankan pentingnya mendorong sektor-sektor ini sebagai alternatif ekonomi, agar daerah tidak semata menjadi penyedia bahan mentah tanpa nilai tambah.
“Jika hasil sumber daya kita bisa diolah langsung di Berau, maka nilai ekonominya akan berputar di masyarakat. Itu jauh lebih berdampak dibanding hanya mengirim komoditas mentah ke luar daerah,” tuturnya.
Ia menggarisbawahi bahwa penguatan ekonomi berbasis sumber daya lokal tidak hanya menyangkut pertumbuhan, tetapi juga pemerataan.
Menurutnya, strategi ini mampu memperluas lapangan kerja dan menekan angka kemiskinan, terutama di wilayah pesisir dan pedalaman.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa partisipasi aktif dari seluruh elemen sangat penting. Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri dalam mendorong perubahan struktur ekonomi.
Perusahaan, komunitas lokal, dan dunia usaha harus duduk bersama untuk menyamakan langkah.
“Tanpa kolaborasi lintas sektor, mimpi kita menjadikan pariwisata dan sektor lain sebagai tulang punggung ekonomi hanya akan jadi wacana,” kata Syarifatul.
Ia menegaskan komitmennya untuk terus mendorong transformasi ekonomi yang berpihak pada masyarakat lokal dan tidak lagi bertumpu pada eksploitasi sumber daya alam semata.(ADV)
Penulis : Nurfa | Editor: Eka Mandiri