Eksistensi.id Samarinda – Realisasi anggaran Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur pada triwulan pertama tahun 2025 tercatat masih rendah, dengan capaian baru menyentuh angka 8 persen.
Angka ini mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, di mana serapan anggaran sempat mencapai 18 persen.
Keterlambatan tersebut tidak lepas dari proses migrasi sistem digital pengadaan barang dan jasa pemerintah, dari E-Katalog versi 5 ke versi 6, yang berdampak pada sebagian besar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Kaltim, termasuk Dispora.
“Proses belanja barang dan jasa belum bisa berjalan optimal karena sistem pengadaan yang digunakan masih dalam tahap penyesuaian,” jelas Sri Wartini, Sekretaris Dispora Kaltim.
Ia menyebutkan, sebagian besar belanja saat ini masih terbatas pada komponen rutin seperti gaji dan biaya operasional harian, sementara kegiatan strategis belum dapat dieksekusi akibat kendala teknis sistem digital pengadaan.
“Situasi ini memang bukan hanya kami yang mengalami. Beberapa OPD lainnya pun menghadapi kondisi serupa karena Rencana Umum Pengadaan (RUP) harus disesuaikan ulang,” tambahnya.
Sri menegaskan bahwa pihaknya tetap berkomitmen mengejar target serapan dengan mengintensifkan koordinasi lintas sektor serta memanfaatkan pendampingan teknis dari unit pengadaan barang dan jasa.
Ia juga memastikan bahwa program-program prioritas seperti pembinaan atlet dan persiapan menjelang event olahraga tetap berjalan sesuai jalur.
“Kami optimistis bisa mengakselerasi realisasi anggaran begitu transisi sistem E-Katalog selesai. Target serapan 100 persen tetap menjadi fokus utama hingga akhir tahun anggaran,” tegas Sri Wartini.
Dalam rapat yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim, seluruh OPD diminta menyampaikan laporan kendala sekaligus strategi percepatan pelaksanaan kegiatan.
Pemerintah Provinsi juga tengah menyiapkan kebijakan khusus guna mempercepat adaptasi terhadap sistem pengadaan yang baru.
“Harapan kami, sistem bisa stabil sepenuhnya pada akhir Juni, sehingga kegiatan yang tertunda dapat segera direalisasikan,” tutup Sri Wartini.
Penulis Nisnun Editor Redaksi Eksistensi