Eksistensi.id.Samarinda– Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh pemerintah pusat terus mendapat dukungan dari berbagai pihak, terutama terkait potensi dampaknya terhadap sektor pertanian dan kesejahteraan petani lokal.
Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Viktor Yuan, mengungkapkan bahwa program ini berpotensi memberikan peluang bagi petani untuk meningkatkan produksi dan distribusi hasil pertanian, khususnya di daerah perkotaan yang padat penduduk.
Namun, meskipun program ini mendapat dukungan luas, Viktor juga mengingatkan adanya tantangan signifikan dalam penerapannya, terutama di daerah yang lebih terpencil. Viktor menilai bahwa distribusi pangan di kota besar relatif lebih mudah karena akses yang lebih baik dan infrastruktur yang memadai.
Akan tetapi, ia memperingatkan bahwa tantangan lebih besar akan muncul di daerah-daerah yang lebih tersebar, seperti antar kampung atau kabupaten yang letaknya berjauhan.
“Jika distribusi pangan hanya terpusat di kota besar, ada potensi ketimpangan antara daerah perkotaan dan pedesaan. Akses ke pangan di daerah terpencil bisa lebih sulit, apalagi jika infrastruktur yang ada tidak memadai,” kata Viktor, Senin (17/3/2025).
Politisi dari Partai Demokrat ini juga menegaskan pentingnya memastikan distribusi bahan pangan merata ke seluruh wilayah, bukan hanya di kota-kota besar. Menurutnya, jika program ini tidak didistribusikan secara merata, masyarakat di daerah yang sulit dijangkau bisa jadi tertinggal dalam menikmati manfaatnya.
“Untuk memastikan program ini berhasil, pemerintah daerah perlu bekerja sama dengan petani, distributor pangan, dan UMKM untuk memperlancar distribusi. Program ini harus bisa mengakomodasi kebutuhan pangan masyarakat di seluruh daerah, baik yang ada di kota besar maupun di daerah terpencil,” pungkasnya.
Penulis Fara I Editor Eka Mandiri