Eksistensi.id, Samarinda — Anggota Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Yakob Pangedongan, menegaskan bahwa mutu pelayanan rumah sakit jauh lebih krusial daripada sekadar pertimbangan lokasi geografis.
Menurutnya, masyarakat akan memilih fasilitas kesehatan berdasarkan kualitas layanan, bukan semata jarak atau posisi di pusat kota.
“Kalau pelayanannya memuaskan, masyarakat pasti akan datang, walau rumah sakit itu letaknya di pinggiran kota. Yang penting aksesnya mudah dan petugasnya profesional,” kata Yakob, Jumat (27/6/2025).
Yakob menjelaskan, rumah sakit bukanlah usaha komersial yang bergantung pada lokasi strategis seperti pusat perbelanjaan atau restoran. Di sektor kesehatan, lanjutnya, faktor kepercayaan, kenyamanan, dan efisiensi jauh lebih menentukan.
“Tidak bisa disamakan dengan rumah makan atau toko. Rumah sakit dinilai dari bagaimana layanannya. Kalau masyarakat merasa aman dan nyaman, lokasi bukan masalah,” jelasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya manajemen pelayanan yang cepat dan tidak birokratis. Menurutnya, sistem administrasi yang rumit kerap membuat pasien enggan berobat ke rumah sakit tertentu, tak peduli seberapa dekat lokasinya.
“Masyarakat tidak ingin menunggu lama atau dipersulit saat butuh pertolongan medis. Prosedur yang efisien itu kunci utama,” ujarnya.
Sebagai pembanding, Yakob menyinggung tutupnya Rumah Sakit Darjad yang berada di pusat kota, namun gagal mempertahankan kepercayaan masyarakat. Ia menyebut kasus itu sebagai pelajaran bahwa lokasi strategis tak menjamin kesuksesan rumah sakit jika pelayanan tidak ditingkatkan.
“Lihat saja Rumah Sakit Darjad, meski di tengah kota, tetap tidak bisa bertahan karena pelayanannya tidak memenuhi harapan publik,” tegasnya.
Sementara itu, ia mengapresiasi peningkatan layanan di Rumah Sakit Muis. Meski semula dinilai kurang strategis karena letaknya jauh dari pusat kota, rumah sakit tersebut kini mulai menjadi pilihan warga berkat perbaikan mutu pelayanan.
“Dulu RS Muis kurang diminati karena jauh. Tapi setelah pelayanannya membaik, sekarang makin banyak masyarakat yang berobat ke sana,” tambahnya.
Yakob pun mengajak pemerintah dan pengelola fasilitas kesehatan untuk memfokuskan perhatian pada peningkatan kualitas layanan, bukan sekadar memperdebatkan lokasi pembangunan rumah sakit.
“Yang dibutuhkan masyarakat adalah pelayanan yang cepat, ramah, dan profesional. Itu yang harus jadi prioritas utama,” pungkasnya.(ADV)