Eksistensi.is, Samarinda – Sekretaris Komisi I DPRD Kota Samarinda, Ronald Lonteng, menyoroti pelaksanaan seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang menurutnya masih belum adil terhadap para tenaga honorer senior.
Ia menilai proses rekrutmen terlalu bergantung pada hasil tes akademik semata, tanpa mempertimbangkan masa pengabdian dan loyalitas yang telah diberikan bertahun-tahun.
“Tidak sedikit tenaga honorer yang sudah bekerja lebih dari satu dekade, tetapi gagal dalam seleksi. Padahal kontribusi dan dedikasi mereka terhadap pelayanan publik sudah sangat nyata,” ungkap Ronald, Rabu (25/6/2025).
Menurutnya, sistem seleksi yang diterapkan saat ini belum memberikan ruang bagi penilaian menyeluruh atas rekam jejak para honorer. Ia menyebut banyak dari mereka telah menunjukkan kinerja tinggi dan komitmen tanpa pernah mendapatkan status kepegawaian yang jelas.
Ia menegaskan bahwa keberhasilan dalam tes bukan satu-satunya indikator kualitas sumber daya manusia. Loyalitas, pengalaman, dan integritas juga harus menjadi bagian dari pertimbangan.
“Jika seleksi hanya berpijak pada skor tes, maka mereka yang sudah menunjukkan kinerja dan loyalitas tinggi justru tersisih. Pemerintah seharusnya mencari orang yang betul-betul berkomitmen, bukan sekadar pintar di atas kertas,” tegasnya.
Ronald juga meminta pemerintah untuk tidak mengabaikan nasib para honorer yang gagal dalam seleksi. Menurutnya, mereka tetap bagian dari sistem pelayanan publik dan perlu mendapatkan kejelasan masa depan.
“Jangan sampai mereka merasa sebagai pihak yang dikorbankan. Pemerintah harus hadir dan memberikan kepastian kepada mereka yang telah lama menjadi bagian dari sistem pelayanan,” ujarnya.
Ia berharap ke depan ada kebijakan rekrutmen yang lebih seimbang, dengan menyesuaikan formula seleksi yang tidak hanya menekankan kemampuan teknis, tetapi juga menghargai rekam jejak pengabdian.
“Perubahan itu penting untuk menghadirkan keadilan bagi para tenaga honorer, terutama yang telah lama menunjukkan dedikasi tinggi dalam pelayanan kepada masyarakat,” pungkasnya.(ADV)