Eksistensi.id, Samarinda — Menjelang gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI tahun 2028, anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Sapto Setyo Pramono menyoroti pentingnya pembenahan menyeluruh pada cabang olahraga Kurash.
Ia menekankan bahwa kekuatan organisasi menjadi fondasi utama dalam mencetak prestasi olahraga secara berkelanjutan.
“Perjalanan Kurash di Kalimantan Timur memang menunjukkan kemajuan yang cukup cepat, dan itu patut kita syukuri. Tapi ke depan, kita harus serius memperhatikan pembibitan atlet, pelaksanaan kejuaraan daerah, dan penataan organisasi,” ujar Sapto, Rabu (25/6/2025).
Ia menilai bahwa prestasi tidak mungkin lahir dari organisasi yang berjalan seadanya. Menurutnya, masih banyak kepengurusan di daerah yang belum optimal, sehingga memerlukan evaluasi mendalam agar roda pembinaan dapat berjalan maksimal.
“Organisasi yang kuat akan melahirkan atlet yang berprestasi. Kalau manajemennya lemah, tentu pembinaannya juga tidak akan maksimal,” tuturnya.
Saat ini, tercatat baru enam dari sepuluh kabupaten/kota di Kaltim yang memiliki Pengurus Cabang (Pengcab) Kurash aktif, yakni Berau, Balikpapan, Kutai Timur, Bontang, Kutai Kartanegara, dan Samarinda. Sapto mendorong agar pengurus provinsi segera melakukan konsolidasi dan memperluas pembentukan Pengcab di seluruh wilayah.
“Nanti semua pengcab yang sudah ada akan kita undang untuk konsolidasi. Dari situ kita evaluasi bersama. Kalau memang perlu restrukturisasi, itu harus kita lakukan demi kemajuan bersama,” tegasnya.
Lebih jauh, Sapto juga menyinggung upaya agar Kurash bisa masuk sebagai cabang resmi di PON 2028. Ia menjelaskan bahwa pada PON sebelumnya, beberapa cabang seperti Kurash, Kempo, dan pencak silat tidak diikutsertakan karena tidak dimasukkan oleh tuan rumah pelaksana.
“Itu bukan karena kurang dukungan dari pemerintah pusat, tetapi karena kesiapan tuan rumah sebelumnya, seperti NTB dan NTT. Saat ini Ketum PB Kurash sedang memperjuangkan agar Kurash masuk dalam daftar resmi PON 2028,” jelasnya.
Sapto berharap para pengurus dan atlet Kurash di Kaltim tidak hanya fokus pada jumlah keikutsertaan dalam pertandingan, tetapi juga membangun kualitas sumber daya manusia dan tata kelola organisasi yang mumpuni.
“Kita tidak bisa hanya mengejar kuantitas. Kualitas pembinaan dan karakter atlet harus jadi prioritas, agar Kurash Kaltim benar-benar bisa bersaing di tingkat nasional hingga internasional,” pungkasnya.(ADV DPRD KALTIM)